Ahad 20 Sep 2020 10:44 WIB

Jejak Manusia Purba di Arab dan Drastisnya Perubahan Iklim

Temuan jejak kaki jadi bukti manusia purba pernah mampir, makan dan minum di Arab.

Red: Dwi Murdaningsih
Arekolog belum lama ini menemukan jejak kaki manusia di tepi danau kuno yang sekarang menjadi Gurun Nefud, Arab Saudi.
Foto: Stewart et al via science magazine
Arekolog belum lama ini menemukan jejak kaki manusia di tepi danau kuno yang sekarang menjadi Gurun Nefud, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan ribu tahun lalu, Jazirah Arab lebih hijau dan lembab. Jazirah Arab dihuni hewan besar macam gajah dan kerbau. Temuan jejak kaki jadi bukti manusia purba pernah mampir, numpang makan dan minum di sana.

Sebuah temuan oleh ilmuwan baru-baru ini menunjukkan bahwa sekelompok kecil Homo sapiens pernah berburu mamalia besar seperti unta, kerbau dan gajah di wilayah yang kini termasuk bagian utara Arab Saudi. Temuan ini menunjukkan drastisnya perubahan iklim yang telah dialami oleh planet ini.

Baca Juga

Saat ini, Jazirah Arab berciri khas pemandangan gurun pasir yang luas dan gersang, sebuah daerah yang tidak ramah untuk didiami manusia purba dan hewan yang mereka buru.

Penelitian selama dekade belakangan menunjukkan bahwa tampaknya kondisi geografis bumi tidak selalu seperti ini. Karena variasi iklim alami, pada sekitar 120.000 tahun lalu atau yang juga dikenal sebagai periode interglasial terakhir, keadaan alam di sana jauh lebih hijau dan lebih lembab.