Selasa 22 Sep 2020 18:15 WIB

Taiwan Minta China Mundur dari Zona Terbang Negaranya

Taiwan menuding China mengancam perdamaian

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Taiwan. Taiwan minta China mundur dari zona terbang negaranya
Foto: cnreviews.com
Bendera Taiwan. Taiwan minta China mundur dari zona terbang negaranya

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan meminta China 'mundur' dari zona identifikasi ruang udara mereka. Pulau demokrasi itu menuduh China mengancam perdamaian setelah Beijing menolak perbatasan maritim yang biasanya dihormati.

"(Beijing harus) kembali ke standar-standar internasional yang beradab," kata Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu seperti dilansir dari Aljazirah, Selasa (22/9).

Baca Juga

Sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan tidak ada yang namanya garis tengah di Selat Taiwan. "Taiwan bagian wilayah China yang tak bisa dipisahkan," katanya.

Ketegangan antara China dan Taiwan kian memanas setelah Angkatan Udara Taiwan mengusir pesawat-pesawat China pada pekan lalu. Wu mengatakan garis tengah di Selat Taiwan simbol yang mencegah konflik militer.

"Dan menjaga perdamaian dan stabilitas selama bertahun-tahun di Selat Taiwan, pernyataan Kementerian Luar Negeri China sama saja dengan menghancurkan status quo," kata Wu.  

Ia meminta masyarakat internasional untuk mengecam kata-kata dan tindakan Partai Komunis China yang mengancam perdamaian. "China harus mundur," tulis Wu di media sosial.

Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memuji 'penampilan heroik' pilot Angkatan Udara yang mencegat pesawat tempur China yang mendekati pulau tersebut. Pesawat tempur Taiwan mengusir pesawat China dari zona identifikasi udara pulau demokratis tersebut.

"Saya percaya pada Anda sekalian, sebagai Republik China (Taiwan), bagaimana Anda bisa membiarkan musuh bolak-balik ruang udara kami," kata Tsai saat mengunjungi angkatan udara Taiwan di Penghu.

Ia menggunakan nama resmi Taiwan yakni Republik China untuk menyebut pulau tersebut. Pada pilot dan mekanik angkatan udara Taiwan mengatakan ia mengetahui 'penampilan heroik' mereka saat mencegat dan membawa keluar pesawat-pesawat tempur China. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement