REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan menyetujui kesepakatan bisnis dengan TikTok jika AS memegang kontrol, tetapi akan membatalkannya jika tidak bisa.
Presiden Trump, dikutip dari Reuters, Selasa (22/9), memberikan "persetujuan pendahuluan" untuk Oracle dan Walmart mendapatkan bagian di TikTok Global, perusahaan baru buatan AS untuk aplikasi tersebut.
Tapi, Presiden Trump menegaskan akan "menghapusnya" jika tidak sesuai dengan permintaannya. "Jika kita bisa, kita lakukan. Tapi, kalau tidak bisa, kita batalkan," kata Trump.
Trump menambahkan mereka harus memiliki "keamanan penuh" dan menekankan bahwa hal tersebut sangat penting. Presiden Trump kepada Fox News menyatakan Oracle dan Walmart akan memiliki "kontrol penuh" terhadap TikTok.
"Jika ternyata mereka tidak punya kontrol penuh, kami tidak akan setujui," kata sang presiden.
ByteDance mengatakan mereka akan memiliki 80 persen saham TikTok Global dan perusahaan bentukan AS itu akan menjadi anak perusahaan mereka. Oracle dan Walmart masing-masing akan memegang 12,5 persen dan 7,5 persen kepemilikan dan menyatakan saham mayoritas dimiliki Amerika Serikat. Perusahaan Amerika Serikat saat ini memegang 40 persen saham di ByteDance.