Rabu 23 Sep 2020 10:50 WIB

Jepang Kaji Beri Izin Masuk Bagi Mahasiswa dan Petugas Medis

Jepang mengadopsi larangan masuk paling ketat di dunia untuk hindari Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Orang-orang muda yang mengenakan masker pelindung berjalan di persimpangan jalan di Shibuya, dekat department store mode Shibuya 109, di Tokyo, Jepang, 03 Agustus 2020.
Foto: EPA-EFE/KIMIMASA MAYAMA
Orang-orang muda yang mengenakan masker pelindung berjalan di persimpangan jalan di Shibuya, dekat department store mode Shibuya 109, di Tokyo, Jepang, 03 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang sedang mempertimbangkan untuk memperlebar pintu bagi warga asing yang ingin datang berkunjung. Surat kabar Jepang Asahi melaporkan langkah yang rencananya diterapkan bulan depan itu masih melarang wisatawan masuk.

Demi menahan laju penyebaran virus corona, Jepang mengadopsi larangan masuk yang paling ketat di dunia. Residen atau pemukim permanen dilarang masuk ke negara itu bila tidak memiliki izin.

Baca Juga

Pada akhir bulan Juli lalu, pemerintah Negeri Sakura sedikit melonggarkan kebijakan di perbatasan. Mereka mengizinkan mahasiswa dan pengusaha dari tujuh negara masuk ke Jepang.

Pada Rabu (23/9) Asahi melaporkan sejumlah sumber pemerintah mengatakan Jepang akan mengizinkan mahasiswa dan petugas medis dari negara mana pun untuk tinggal lebih dari tiga bulan. Setiap harinya dibatasi hanya 1.000 orang asing yang diizinkan masuk.

Sejauh ini angka kasus infeksi dan kematian virus corona Jepang di bawah rata-rata negara maju. Negeri Sakura mengkonfirmasi 79.900 kasus infeksi dan 1.519 kasus kematian. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement