Rabu 23 Sep 2020 10:45 WIB

BI: Digitalisasi Mampu Bawa Indonesia Jadi Negara Maju

BI menargetkan sistem pembayaran digital bisa diakses 91,3 juta penduduk RI unbanked.

Red: Nidia Zuraya
Layanan keuangan digital
Foto: depositphotos.com
Layanan keuangan digital

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) meyakini digitalisasi di sektor jasa keuangan mampu membawa Indonesia bertransformasi menjadi negara maju dan berpendapatan tinggi. Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan transformasi digital di sektor keuangan yang dilakukan bersama-sama baik oleh regulator dan perbankan, akan mampu menjawab tantangan di era kenormalan baru dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi rakyat Indonesia.

Salah satunya, menurut Filianingsih, dengan pemanfaatan digitalisasi dalam sistem pembayaran. "Kita tetap perlu optimis bahwa sinergi seluruh pihak akan mewujudkan visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yaitu terbukanya akses 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable ini akan menjadi nyata," ujar Filianingsih dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (22/9).

Baca Juga

Filianingsih menuturkan setahun sejak peluncurannya, Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 telah berjalan sesuai rencana dan ditargetkan mulai memasuki tahap implementasi teknis pada tahun depan.

"Kita lihat dukungan dari berbagai pihak merupakan kunci keberhasilan progres ini. Kita lihat baik dari otoritas, kementerian lembaga, maupun dari industri, termasuk perbankan tentunya kita lihat di sini. Kami sudah menyelesaikan tahapan conceptual design dan saat ini sudah siap memasuki tahap implementasi teknis di tahun 2021," katanya.