Rabu 23 Sep 2020 15:18 WIB

Jokowi Luncurkan Food Estate Kalteng Oktober Mendatang

Pada tahap awal, lahan 30 ribu hektare dimanfaatkan untuk food estate.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meluncurkan proyek food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah pada Oktober 2020.
Foto: Makna Zaezar/ANTARA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meluncurkan proyek food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah pada Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meluncurkan proyek food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah pada Oktober 2020. Sebagai tahap awal, lahan seluas 30.000 hektare akan dimanfaat dalam food estate ini. Selain padi sebagai komoditas unggulan, proyek food estate juga meliputi penanaman singkong dan produk hortikultura lainnya. 

"Akan ada hortikultura yakni sayur-sayuran dan buah-buahan, khususnya jeruk. Akan ada perkebunan khusunya kelapa dan tanaman keras lainnya dan juga ada peternakan itik yang untuk mendukung," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Rabu (23/9). 

Syahrul menjelaskan, food estate seluas 30.000 yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini terletak di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Lahan food estate secara bertahap akan terus diperluas, hingga targetnya mencapai 1,4 juta hektare pada 2025.  

Pemerintah juga mengupayakan adanya industri pascapanen yang bisa menampung seluruh komoditas yang dihasilkan di food estate. Industri ini diharapkan mampu menaikkan nilai jual produk pertanian dan bisa dipasarkan melalui e-commerce. 

Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan agar produk pertanian dari food estate nanti ikut mendorong industri off farm. Berbeda dengan on farm yang lebih dekat dengan proses budidaya tanamannya, off farm lebih banyak menyangkut pengembangan pascapanen. Beberapa contoh usaha off farm, antara lain pembuatan keripik dari umbi-umbian atau dodol dari hasil kebun. 

"Pak presiden tekankan bahwa off farm menjadi penting. Jadi budidaya oke harus ditingkatkan kualitas, mulai dari pupuk berkualitas, sehingga produktivitas baik, tetap off farm-nya menjadi penting," kata Syahrul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement