REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan pembiayaan saat ini adalah menjaga arus kas perusahaan selama masa pandemi. Perusahaan harus menjaga cashflow dan collection seimbang agar perusahaan bisa terus berjalan.
"Walaupun buying power saat ini juga menurun, tapi tetap harus ada booking yang bagus agar cashflow perusahaan ini tetap baik," ujar Suwandi dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (25/9).
Untuk menjawab tantangan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit bagi perbankan dan perusahaan pembiayaan. Kendati demikian, lanjut Suwandi, perusahaan juga diharapkan membuat langkah inovatif pembiayaan dengan mengembangkan kapasitas finansial dan juga peningkatan parameter manajemen risiko.
Sejalan dengan arahan tersebut, Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga menuturkan perusahaan telah secara aktif menjalankan persiapan lengkap untuk menjawab tantangan pada masa pandemi. Persiapan pertama adalah dengan melaksanakan arahan OJK dalam melaksanakan kebijakan restrukturisasi.