REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Duta besar Libya untuk PBB mengatakan rakyat Libya sudah lelah dengan "solusi sementara" dan berharap untuk mengakhiri konflik dan mencapai pemilihan umum dan "konstitusi permanen".
Hal ini terjadi dalam pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu malam di New York di sela-sela sesi ke-75 Sidang Umum, menurut pernyataan dari misi Libya tetap untuk PBB.
"Apapun solusi dan inisiatif yang diusulkan, rakyat Libya bosan dengan solusi sementara dan mereka mencari solusi yang mengarah pada konstitusi permanen dan pemilihan umum juga," kata Duta Besar Libya Taher El-Sonni.
El-Sonni juga mempresentasikan proposal untuk rekonsiliasi nasional dan keadilan transisi dalam koordinasi dengan Uni Afrika.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan keinginannya untuk mendukung proses politik dan stabilitas Libya dan upayanya untuk mempercepat pencalonan utusan khusus PBB untuk Libya [menggantikan Ghassan Salame, yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada Maret].
Libya dilanda perang saudara sejak penggulingan almarhum penguasa Muammar Gaddafi pada 2011. Pemerintahan baru Libya didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan panglima perang Khalifa Haftar.