REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR - Seorang pengacara terkemuka di India, Babar Qadri, dilaporkan meninggal karena tertembak pada Kamis (24/9). Serangan itu terjadi hanya tiga hari setelah ia menyampaikan melalui Twitter bahwa ada yang mengancam hidpunya.
Menurut laporan, Qadri ditembak dari jarak dekat di luar kediamannya di Hawal, daerah pusat kota Srinagar. Pelaku penyerangan kemudian melarikan diri.
Qadri sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun saat tiba telah dinyatakan meninggal. Saat ini, kepolisian Srinagar tengah melakukan investigasi atas dugaan pembunuhan dengan sengaja terhadap pengacara tersebut.
“Qadri ditembak saat baru keluar dari rumahnya. Ia sempat mencoba melarikan diri ke dalam, tapi kemudian ditembak lagi,” ujar sumber di kepolisian Srinagar dilansir Indian Express, Jumat (25/9).
Selama ini Qadri dikenal sebagai pengacara yang telah menangani banyak kasus terkait hak asasi manusia dan peradilan remaja. Ia juga sering muncul dalam debat TV dan menulis di halaman opini di surat kabar lokal.
Qadri pernah mengemukakan pendapat bahwa Kashmir adalah sengketa trilateral, yang melibatkan India, Pakistan, dan Kashmir. Ia kemudian mempertanyakan separatis serta pemimpin politik dan mengatakan bahwa dirinya adalah sosok yang pro-Kashmir, namun tidak anti-India.
Qadri juga mengunggah tangkapan layar percakapannya dengan seseorang di Facebook yang menuduh dirinya diproyeksikan oleh agensi. Sumber di kepolisian mengatakan Qadri tidak mengajukan keluhan resmi apapun kepada mereka.
Pada Juni 2018, tak lama setelah pembunuhan Editor Rising Kashmir, Shujaat Bukhari, Qadri mempertanyakan mengapa blog yang terkait dengan penyerang masih beroperasi. Ia mengatakan jika ada sesuatu terjadi padanya, maka hal itu bisa terkait dengan UJC (United Jihad Council) dan JRL (Joint Resistance Leadership), sebuah badan separatis.
Aktif dalam politik mahasiswa saat berada di Universitas Kashmir, Qadri telah menjadi pengacara sejak 2008. Dalam salah satu cicitan di Twitter, ia juga pernah menantang legalitas asosiasi pengacara, dengan mengatakan bahwa berkonsultasilah dengan semua temannya untuk mengajukan petisi melawan Dewan Pengacara India.