Rabu 30 Sep 2020 10:55 WIB

Tyson Ungkap Kehidupannya yang Besar di Lingkungan Penjahat

jika saya tidak seperti itu, maka saya adalah korban

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Muhammad Akbar
Mike Tyson
Foto: www.cheatsheet.com
Mike Tyson

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Dengan segudang pengalaman yang sulit dibayangkan, Mike Tyson telah menjalani kehidupan yang hanya dapat dipahami oleh segelintir orang.

Mantan juara kelas berat telah melihat dan melakukan semuanya, hidup di puncak dunia sebagai atlet bernilai ratusan juta dolar dan sebagai penjahat yang dihukum di penjara.

Dan meskipun mudah untuk menilai dia atas pilihannya, itu membutuhkan lebih banyak usaha untuk melihat pengalaman yang membentuknya menjadi orang yang sekarang.

Pendidikannya yang keras dan lingkungan yang keras membentuknya menjadi penjahat kelas teri di usia muda. Tyson mengembangkan kebiasaan merampok siapa pun yang ada di dekatnya, dan itu menjadi sangat tidak terkendali sehingga dia bahkan merampok guru sekolahnya sendiri, hanya untuk menghadiri kelas mereka pada hari berikutnya.

Tyson lahir pada tahun 1966 di Bedford Stuyvesant, Brooklyn, New York. Dia dibesarkan oleh ibunya setelah ayahnya meninggalkan keluarga, dan mereka dipaksa pindah ke Brownsville ketika dia berusia 10 tahun.

Di lingkungan barunya, dia diperkenalkan dengan kondisi sosial ekonomi yang jauh lebih buruk, di mana penggunaan narkoba, kekerasan, dan aktivitas kriminal tinggi. Tyson harus belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan rumah barunya dengan cepat dan segera mulai terlibat dalam kegiatan kriminal yang sama dengan orang-orang di sekitarnya.

Diia bahkan mengaku pernah naik kereta bersama hingga 30 temannya, merampok semua orang di dalamnya, dan berlari kembali ke rumah. Meskipun perilaku ini mungkin terdengar mengerikan bagi kebanyakan orang, Tyson mengatakan bahwa itu hanya perilaku normal pada saat itu.

"Ini gila, dari sanalah saya berasal," kata Tyson dikutip dari Cheat Sheet, Rabu (30/9).

"Saya adalah bagian dari lingkungan saya. Dengar, jika saya tidak seperti itu, maka saya adalah korban," tambahnya.

Meskipun Tyson adalah petinju yang hebat, dia tidak pernah berprestasi baik di sekolah, dan sering mengalami masalah dengan administrasi. Dia membawa banyak perilaku kriminal ke sekolah bersamanya dan bahkan mulai menargetkan beberapa gurunya.

"Bukannya aku bodoh, tapi aku akan selalu merampok guru, merampok orang di kelasku  dan mereka akan mengatakan pria ini merampokku, dan dia datang ke sekolah keesokan harinya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement