Rabu 30 Sep 2020 19:18 WIB

Kapolri: Dir Narkoba Jangan Ada yang Ayam Sayur

Kapolri tegaskan komitmennya memberantas narkoba.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Idham Azis menegaskan komitmennya untuk memberantas peredaran narkoba. Kapolri mengancam akan mengganti direktur reserse narkoba yang tidak berani menindak bandar narkoba.

"Bapak boleh cek semua para Kapolda, saya sudah bilang sama dir (direktur) narkoba kalau dia takut-takut saya cari pemain pengganti. Banyak ini pemain pengganti kalau dir narkobanya ayam sayur. Jadi saya ingin semua dir narkoba saya jangan ada yang ayam sayur," kata Idham dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR, Rabu (30/9).

Baca Juga

Idham menegaskan, sejak diangkat sebagai Kapolri, dirinya tidak pernah mencabut perintahnya untuk menindak bandar narkoba. Bahkan dirinya siap mengambil dalam pemberantasan narkonba di Indonesia.

"Saya akan ambil alih tanggung jawab ini. Apalagi kalau mereka menyebarkan narkoba di Indonesia, yang penting melakukannya sesuai dengan SOP tindakan tegas dan terukur sesuai dengan SOP," ujarnya.

Idham juga memuji sejumlah direktur reserse narkoba yang dinilai berhasil. Salah satunya direktur narkoba reserse Polda Metro Jaya, direktur reserse narkoba Sumatera Utara, dan direktur reserse Riau.

"Itu kayak dir narkoba (polda) Metro itu bagus itu, dir narkoba Sumut, Riau saya suka itu, saya bahkan tanya nomor sepatunya itu pak, berapa nomor sepatunya," ucap berkelakar.

Komisi III DPR juga menyoroti maraknya pengedaran narkoba di sejumlah daerah di Indonesia. Anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris Padjalangi mengapresiasi keberhasilan Kapolda Sulawesi Selatan yang berhasil membongkar perederan narkoba.

"Apresiasi ini karena kapolda beserta jajaran telah membongkar jaringan tersebut. Tapi satu sisi di balik ini semua ada bandar-bandar besar yang bermain. Oleh karenanya saya berharap tolong cari dan tangkap pelaku bandar-bandar besar tersebut," ungkap politikus Partai Golkar tersebut.

Selain itu Anggota Komisi III DPR lainnya Hinca Panjaitan menilai persoalan narkoba merupakan persoalan yang sangat serius. Politikus Partai Demokrat meminta kepolisian membuat peta peredaran narkoba.

"Saya kira ini penting sekali untuk kita dapatkan peta ini, jadi peta jalur dunianya sudah dapat, peta bandarnya per kecamatan itu juga dapat, terutama di kota-kota besar sampai ke desa-desa yang sekarang sudah masuk paling jauh. Dan saya kira hanya polri yang mempunyai tangan cukup panjang sampai ke daerah-daerah," jelasnya.

Terbaru BNN juga mengamankan salah seorang Anggota DPRD Kota Palembang 2019-2024 dari Partai Golkar Doni sebagai bandar narkoba dan 5 orang tersangka lainnya. Selain itu BNN juga mengamankan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 5 kg dan 30 ribu butir ekstasi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement