Jumat 02 Oct 2020 10:48 WIB

Bank Wakaf Mikro Sempat Terimbas Pandemi Covid 19

Bank Wakaf Mikro terimbas pandemi karena banyak pesantren yang harus tutup

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank Wakaf Mikro (ilustrasi). Bank Wakaf Mikro terimbas pandemi karena banyak pesantren yang harus tutup
Foto: Wihdan HIdayat/Republika
Bank Wakaf Mikro (ilustrasi). Bank Wakaf Mikro terimbas pandemi karena banyak pesantren yang harus tutup

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keberadaan Bank Wakaf Mikro,  bisa membantu perkembangan UMKM di Indonesia termasuk Jabar. Karena, Bank yang menggunakan sistem tanggung renteng ini bisa membantu usaha mikro yang membutuhkan modal  tapi tak terjamah perbankan. Sehingga keberadaan Bank Wakaf Mikro (BWM), menjadi penyangga ketahanan ekonomi rumah tangga.

Menurut Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan Regional 2 Jawa Barat, Noviyanto Utomo, jumlah BWM di Indonesia ada 56 bank. Total dana yang sudah disalurkan sebesar Rp 45 miliar. Dengan jumlah nasabah 32.803. Mereka, mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 1 juta perorang secara tanggung renteng. 

"Jabar sendiri,  memiliki beberapa BWM," ujar Novi saat Webinar Manajemen Keuangan Mikro Terpadu "Peluang dan Tantangan Keuangan Mikro bagi UMKM pada Era dan Pasca Pandemi" yang diprakarsai Program Studi Magister Manajemen Keuangan Mikro Terpadu Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan OJK KR 2 Jabar, Kamis (1/10).

Namun, kata Novi, keadaan sekarang kondisi pandemi jelas berpengaruh. BWM pun, terkena imbasnya. Karena, BWM ini di didirikan di pesantren-pesantren. Jadi, awal-awal Covid-19 berlangsung, banyak pesantren tutup.