REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Puluhan ribu warga Israel berunjuk rasa di ratusan lokasi di berbagai penjuru negara itu. Mereka menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk turun dari jabatannya.
Demonstran mengabaikan larangan pemerintah untuk menggelar unjuk rasa besar terpusat. Pemerintah Israel menerapkan larangan tersebut sebagai bagian dari langkah menahan laju penyebaran virus corona.
Setiap pekan dalam tiga bulan terakhir, pengunjuk rasa Israel berkumpul di depan kediaman perdana menteri di Yerusalem. Pengunjuk rasa menuntut Netanyahu mundur setelah penguasa lama itu menerapkan karantina nasional kedua untuk memutus rantai penularan virus corona.
Pada pekan ini pemerintah Israel meloloskan aturan yang hanya mengizinkan demonstran untuk berunjuk rasa satu kilometer dari rumahnya. Netanyahu mengatakan larangan itu didorong atas kekhawatiran terhadap virus corona.