Selasa 06 Oct 2020 15:27 WIB

Takut Tertular Covid-19, Presiden Iran Batalkan Pertemuan

Pertemuan batal karena ketua Parlemen Iran Ghalibaf positif Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID,  TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani membatalkan agenda pertemuan pemerintah yang dijadwalkan digelar pada Selasa (6/10). Keputusan tersebut diambil karena dia takut tertular Covid-19.

Kantor berita semi-resmi Iran, Fars, melaporkan Rouhani seharusnya mengadakan pertemuan penting yang bakal turut dihadiri ketua parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf. Namun agenda itu dibatalkan karena Ghalibaf dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Baca Juga

Ghalibaf tertular setelah mengunjungi Imam Khomeini Hospital dan melakukan kontak dengan pasien positif virus korona. Pada Senin (5/10), Kementerian Kesehatan Iran mengatakan hampir seluruh wilayah Iran dalam keadaan siaga penanganan Covid-19. Hal itu disebabkan jumlah kasus dan kematian yang terus melonjak, bahkan menyentuh rekor baru.

Berdasarkan data yang dihimpun Worldmeters, sejauh ini Iran telah mencatatkan 475.674 kasus Covid-19 dengan 27.192 kematian. Sementara itu jumlah pasien pulih mencapai 392.293 orang. Angka tersebut menjadikan Iran sebagai negara yang paling parah terdampak pandemi.