REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seratus karya terpilih sayembara "Nulis dari Rumah" yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) siap dirilis dalam bentuk buku cetak maupun elektronik. Buku dibagi menjadi dua naskah, masing-masing berisi 50 cerpen dan 50 esai.
Pendaftaran sayembara "Nulis dari Rumah" telah dibuka sejak 17 Mei hingga 11 Juli 2020. Setidaknya ada 1.076 karya cerita pendek dan esai yang masuk.
Staf Khusus Menparekraf Bidang Digital dan Industri Kreatif Ricky J Pesik mengatakan bahwa program ini menjadi stimulus guna menggairahkan kembali industri penerbitan. Berdasar pada survei IKAPI pada April 2020 tercatat ada 95,9 persen penerbit mengalami penurunan penjualan dan 25 persen penerbit menghentikan produksi buku karena pandemi Covid-19.
"Dengan diluncurkan buku para pemenang ini, saya harap dapat membuka peluang kerja sama yang lebih jauh bagi para penulis (creator) dan para pelaku industri kreatif lainnya," kata Ricky dalam peluncuran virtual di IIBF pada Senin (5/10).
Buku kumpulan cerpen berjudul "Pesan Penyintas Siang" diterbitkan oleh Mekar Cipta Lestari Publisher (MCL Publisher) dan antalogi esai berjudul "Saatnya Menjadi Bangsa yang Tangguh" diterbitkan Pustaka Obor Indonesia. Kemenparekraf telah membeli 1.200 eksemplar dengan masing-masing 600 eksemplar cerpen dan 600 eksemplar esai untuk dibagikan kepada para pemenang, tim kurasi, Lembaga Negara, perpustakaan dan forum taman bacaan secara gratis.
Buku yang berisi sekitar 500 halaman itu selain tersedia dalam bentuk cetak juga nantinya juga akan tersedia dalam bentuk e-book (buku elektronik). Buku dapat dipesan melalui akun sosial media @mclpublisher untuk buku antalogi cerpen dan @pustakaobor_id untuk buku antalogi esai.
Ketua Umum IKAPI Rosidayati Rozalina berharap, kegiatan ini kedepannya dapat berkembang lebih luas dan lebih jauh lagi, di mana bisa terjadi business matching secara langsung antara penulis dengan penerbit. Dengan begitu, regenerasi penulis baru sebagai aset dan modal sesungguhnya dari industri penerbitan bisa tumbuh subur.