Sabtu 10 Oct 2020 13:27 WIB

Cerita Pimpinan Badan Wakaf Indonesia yang Sembuh dari Covid

Mengangkat tangan untuk berdoa saja, sudah tidak memiliki tenaga.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Salah satu pimpinan Badan Wakaf Indonesia Imam T Saptono bisa sembuh dari penyakit Covid-19 setelah sempat dipasangkan alat bantu napas ventilator di ruangan perawatan intensif (ICU).

Imam dalam bincang-bincang dengan tema perilaku hidup aman selama pandemi yang diselenggarakan Himpunan Alumni IPB melalui telekonferensi yang dipantau di Jakarta, Sabtu (10/10), menjelaskan, bisa sembuh dari Covid-19 setelah menggunakan alat ventilator selama empat hari.

"Kata dokternya, ini rekor pasien yang menggunakan ventilator tercepat dengan kondisi terburuk," kata Imam.

Imam yang juga alumni IPB menjelaskan, dipasangi alat ventilator pada hari ke-13 setelah dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, Imam dirawat di ruangan rawat inap rumah sakit dengan dibantu selang oksigen.

Semasa dirawat, Imam mengalami diare hebat selama beberapa hari yang membuatnya kelelahan dan tidak bisa istirahat. Ia hanya bisa tidur dua jam dalam sehari dengan bantuan obat tidur. Hingga akhirnya Imam dibawa ke ruangan ICU dan dipasangkan ventilator untuk membantu paru-paru agar tetap bisa bernapas.

"Saat masuk ICU badan saya sangat lemah, hampir pingsan. Menjelang pingsan saturasi oksigen turun ke 85, dan dokter putuskan pasang ventilator," kata Imam.

Pada saat tersebut Imam merasakan bahwa dirinya tidak lama lagi akan meninggal, sehingga menelepon istrinya untuk pamit dan meminta doa. Bahkan, untuk mengangkat tangan saja Imam sudah tidak memiliki tenaga hingga akhirnya dibius sebelum dipasang ventilator.

Ketika tersadar Imam merasa berada di titik terendah dalam hidupnya dengan kondisi keadaan yang sangat buruk karena paru-paru di dalam tubuhnya hanya bisa bekerja 20 persen sedangkan sisanya dibantu oleh ventilator.

Imam mengaku mendapatkan dukungan dari teman SD, SMP, SMA, kuliah, hingga kantor-kantor tempat dia bekerja melalui video yang dititipkan melalui perawat di rumah sakit. Dari situlah Imam merasakan semangat dan optimistisnya terbangun kembali.

Selain itu, Imam juga diberikan obat antibodi atau imunoglobulin untuk mempercepat kesembuhannya dari penyakit Covid-19. "Saya tidak tahu mana yang efektif, tapi setelah hari keempat ventilator dilepas," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement