Ahad 11 Oct 2020 23:48 WIB

Studi Temukan Antibodi Pasien SARS-CoV Netralisir SARS-CoV-2

Peneliti mengandalkan data wabah SARS dan MERS paa 2003 untutk memerangi Covid-19.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andri Saubani
 Petugas kesehatan Sri Lanka melakukan tes usap Covid-19 di dewan kota di Kolombo, Sri Lanka, 07 Oktober 2020. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/CHAMILA KARUNARATHNE
Petugas kesehatan Sri Lanka melakukan tes usap Covid-19 di dewan kota di Kolombo, Sri Lanka, 07 Oktober 2020. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Pandemi Covid-19 menjadi salah satu tantangan perawatan kesehatan terbesar di dunia. Dengan jutaan orang terinfeksi, banyak orang kehilangan nyawa hingga membuat langkah pencegahan penyakit menjadi yang terpenting.

Dengan sedikit informasi yang diketahui tentang virus corona tersebut, para peneliti dan profesional medis bekerja menemukan cara memerangi penyakit tersebut. Mereka juga mengandalkan data wabah SARS dan MERS dari 2003, yang keduanya disebabkan oleh jenis dekat virus corona baru.

Baca Juga

Para peneliti mencoba menemukan banyak cara efektif melawan penyebaran virus corona baru. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, antibodi dalam sampel yang dikumpulkan dari pasien yang terinfeksi SARS-CoV (menyebabkan penyakit SARS) selama wabah pada 2003, telah secara efektif dan berhasil menetralkan infeksi SARS-CoV-2 dalam sel yang dibiakkan. Temuan itu bisa menjadi secercah harapan besar bagi pengobatan Covid-19.

Melansir Times Now News pada Ahad (11/10), studi tersebut dipublikasikan di jurnal Science Advances. Menurut laporan itu, penulis mengatakan bahwa tikus dan kelinci yang diimunisasi dengan domain pengikat reseptor (RBD) dari strain SARS-CoV yang menginfeksi musang sawit Himalaya menimbulkan respons antibodi yang lebih kuat terhadap SARS-CoV-2 (menyebabkan penyakit Covid-19) daripada hewan yang diimunisasi dengan RBD dari strain SARS-CoV manusia. Mereka menyebut temuan itu dapat membantu dalam pengembangan vaksin universal melawan virus corona yang muncul dan yang akan datang.