REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh meminta masyarakat setempat untuk mewaspadai dampak Sirkulasi Eddy yang terjadi di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu.
"Sirkulasi Eddy itu, mengakibatkan banyaknya pembentukan awan konvektif yang berpotensi meningkatkan pembentukan awan-awan hujan di sekitar wilayah Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin (12/10).
Ia menyebutkan, akibat fenomena Sirkulasi Eddy itu menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang baik siang, sore hingga malam hari berlangsung dalam tiga hari mendatang.
Dengan adanya Sirkulasi Eddy pada lapisan atmosfer dengan posisi di sebelah barat Pulau Sumatera yang merupakan pertemuan masa udara atau perputaran angin secara tertutup di wilayah tersebut.
"Akibat Eddy hari ini, maka hujan berpotensi turun di Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil," katanya.
Ia melanjutkan, pada esok hari atau Selasa (13/10), potensi hujan di Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.
"Lalu pada Rabu (14/10), diperkirakan hujan turun di wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara," tutur dia.
Ia juga mengatakan, sedangkan Sirkulasi Eddy di wilayah perairan Aceh mengakibatkan gelombang tinggi yang mencapai 3 hingga 4 meter lebih di barat hingga selatan Aceh, dan Samudera Hindiabagian barat Aceh.
"Selain itu juga di perairan Simeulue, perairan Aceh Jaya, dan perairan utara maupun barat Sabang," ucap Zakaria Ahmad merinci.