Selasa 13 Oct 2020 23:03 WIB

Pakar: Mayoritas Moderat Bangsa Ini Harus Bersikap

Prof Muhammad Adlin Sila mengajak mayoritas Muslim moderat tumbuh,

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Prof Muhammad Adlin Sila mengajak mayoritas Muslim moderat tumbuh,
Foto: Republika/Fergi Nadira
Prof Muhammad Adlin Sila mengajak mayoritas Muslim moderat tumbuh,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Moderasi beragama di Indonesia sangat penting dan mendesak. Karena itu, moderasi beragama perlu disuarakan lebih lantang lagi.  

“Ini sesuatu yang urgen, moderasi beragama ini sesutu yang sangat mendesak. Karena ini bukan merupakan sesuatu yang baru sama sekali,” ujar Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Balitbang Kementerian Agama, Prof Muhammad Adlin Sila, dalam diskusi virtual “Peci dan Kopi” yang diikuti Republika.co.id belum lama ini.

Baca Juga

Jebolan Australian National University ini menjelaskan, moderasi beragama selama ini sudah menjadi karakter bangsa dan menjadi ciri khas masyarakat Indonesia yang plural. Namun, menurut dia, saat ini ada upaya-upaya untuk melemahkan keberagaman di Indonesia, sehingga moderasi beragama harus terus diperkuat.  

“Nah ini yang harus kita suarakan lebih lantang. Makanya kita memilih kata penguatan, kita memperkuat kembali, yang sebelumnya mungkin lemah atau dilemahkan,” ucapnya.

Menurut dia, Kementerian Agama memiliki posisi yang sangat sentral untuk memperkuat moderasi beragama di Indonesia. Karena itu, menurut dia, pada 2019 lalu Badan Litbang dan Diklat Kemenag meluncurkan buku moderasi beragama sebagai panduan bagi masyarakat.

“Urgensi dari penguatan moderasi beragama ini adalah menegaskan realitas keragaman bahasa, budaya, dan agama yang telah menjadi identitas bangsa Indonesia dan memiliki nilai strategis dalam kancah dunia Internasional,” katanya saat dihubungi lebih lanjut, Selasa (13/10).

Prof Adlin menambahkan, nilai-nilai moderat sudah lama melekat di masyarakat Indonesia. Namun, dia mengingatkan agar masyarakat yang moderat ini tidak diam saja melihat adanya upaya untuk melemahkan moderasi beragama di Indonesia. “Jadi jangan sampai kita disebut sebagai silent majority. Jadi kelompok mayoritas yang moderat  ini jangan diam saja,” jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement