REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) hingga kini terus melanjutkan program beasiswa Kaderisasi Seribu Ulama (KSU). Pada tahun 2020, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Permata Syariah turut menyalurkan bantuan beasiswa pasca sarjana pada program ini.
"Seribu adalah simbol bahwa negeri ini membutuhkan banyak ulama yang mampu membimbing masyarakat. Ini sekaligus doa agar program ini terus berjalan dan bisa mencapai angka 1.000 ulama," kata Kepala Lembaga Beasiswa Baznas (LBB), Sri Nurhidayah pada Rabu (14/10).
Sri mengatakan, Kaderisasi Seribu Ulama merupakan program beasiswa biaya pendidikan bagi mahasiswa pascasarjana. Program yang dikembangkan Baznas semenjak 2007 ini, bertujuan untuk melahirkan ulama yang profesional dan ahli dalam bidangnya.
"Baznas berterima kasih kepada UPZ Bank Permata Syariah yang telah menyalurkan zakat para karyawannya untuk mendukung lahirnya ulama-ulama ahli agama, yang tidak hanya akan memberikan manfaat kepada Indonesia saja, tapi juga umat di seluruh dunia," kata dia.
Program beasiswa ini telah memiliki sebanyak 248 alumni. Sebelum menjalin kerjasama dengan MUI pada 2017, Baznas bekerja sama dengan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dalam penyelenggaraan program beasiswa kaderisasi tersebut.
Pada 2020 tepilih 15 peserta pengurus MUI daerah yang menjadi peserta beasiswa KSU MUI-Baznas. Seleksi dilakukan melalui tahap seleksi berkas dan wawancara. Tahap seleksi wawancara calon peserta beasiswa Program Doktor Kaderisasi Seribu Ulama Kerjasama MUI dan Baznas dilaksanakan selama tiga hari dari Rabu (8/10) hingga Jumat (11/10).