REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Pemimpin oposisi Inggris Sir Keir Starmer pada Selasa menyerukan penguncian wilayah nasional selama dua hingga tiga minggu.
“Kini ada tiga hal yang menjadi jelas, pemerintah tidak memiliki rencana yang kredibel untuk memperlambat penyebaran infeksi, pemerintah tak mampu mengendalikan Covid-19, dan pemerintah tak lagi mengikuti saran ilmiah,” kata Starmer.
Itu adalah kritik pertama yang dia lontarkan pada pemerintah sejak pandemi dimulai. “Saya menyerukan lockdown selama dua sampai tiga minggu di Inggris,” ujar Starmer.
“Ini bukan berarti menutup sekolah. Namun kita tidak bisa membiarkan kondisi ini terus-menerus. Dengan penguncian wilayah, kita membutuhkan pengorbanan yang signifikan di seluruh penjuru negeri," kata dia lagi.
Pembatasan ini hanya akan mengizinkan pekerjaan dan perjalanan penting, sehingga semua karyawan diminta bekerja dari rumah. Selain itu, seluruh pub, bar, dan restoran harus ditutup sementara.
"Bertindak sekarang. Putuskan siklusnya,” tegas ketua Partai Buruh itu.
Sejauh ini, Inggris melaporkan 634.920 kasus Covid-19 dan 43.018 kematian.