REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Tak ada yang menyangka bahwa salah satu pendiri Apple Inc, Steve Jobs pernah berada di titik terendah hidupnya. Meski lahir dari keluarga yang cukup baik, ternyata Jobs pernah prihatin terhadap orang tua angkatnya.
Hal ini karena orang tua angkat Jobs tidak lulus perguruan tinggi dan hanya lulusan SMA. Meski demikian, mereke berjanji akan berusaha menyekolahkan Jobs hingga lulus kuliah. Namun, Jobs merasa sedih karena orang tuanya justru menghabiskan uang pensiunnya hanya untuk menyekolahkan Jobs.
Baca Juga: Sobat Steve Jobs: Dia Sangat Berubah Usai Apple Dapat Investasi Besar
Alhasil, Steve Jobs memutuskan drop out dari kampus dan memulai hidup mandiri. Saat itu, Jobs tidak memiliki apapun dan hanya menjual Coca Cola dengan bayaran 5 sen per botol. Bahkan Jobs harus berjalan sejauh 7 mil untuk dapat makan di Kuil Hare Khrisna. Di sanalah Jobs menumpang dengan beberapa temannya.
Tetapi, nasib baik menghampiri Jobs yang hobi mengutak atik komputer dan mendesain sesuatu. Hal itu pula yang menarik perhatian Steve Wozniak yang berujung hingga mereka mendirikan Apple Inc. Sejak dulu, Jobs memang gemar merealisasikan ide gila. Tapi, siapa sangka perusahaan Apple kini menjadi perusahaan paling bervaluasi di dunia yang mencapai nilai pasar triliunan dolar.
Meski Jobs telah menghadap Yang Kuasa sembilan tahun lalu atau lebih tepatnya pada 5 Oktober 2011, namun kisah suksesnya masih menginspirasi banyak orang hingga sekarang. Maka tak aneh Jobs dinobatkan sebagai seorang penemu asal Amerika Serikat yang menemukan ponsel iPhone, iPod, iPad, dan lain sebagainya di bawah naungan Apple Inc.