REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah telah memberi tahu tentang sebuah peristiwa yang akan menimpa umat Muslim. Peristiwa itu berkaitan dengan populasi Muslim yang banyak namun kewibawaannya hilang disebabkan dalam hati umat Muslim banyak yang mengalami Wahn yakni cinta dunia dan takut atau benci kematian.
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud)
Menurut cendekiawan Muslim Turki, Muhammad Fethullah Gulen dari hadits tersebut dapat dipelajari bahwa kelak akan datang suatu masa ketika bangsa-bangsa di dunia bersekutu dan memusuhi umat Islam. Menurutnya para musuh Islam itu akan merampok semua kekayaan yang menjadi hak umat Muslim untuk dibagikan dikalangan mereka. Bahkan melalui hadits tersebut diketahui meski dalam jumlah banyak namun Muslim tidak memiliki kekuatan dihadapan bangsa-bangsa yang bersekutu memusuhi Islam.
"Kenapa semua terjadi? Karena ketika itu semua terjadi, kita bukan lagi satu umat yang memiliki akar kuat laksana pohon yang kokoh, melainkan menjadi seperti buih dan kotoran yang diombang-ambingkan gelombang. Ketika perselisihan ideologi dan emosional telah merobek-robek kita menjadi kelompok-kelompok kecil, maka yang muncul kemudian adalah kemakmuran materiil yang dirasakan oleh musuh-musuh kita dan persekutuan mereka untuk melawan, mengalahkan dan menjajah kita," kata Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.
Menurut Gulen, kebanyakan Muslim saat ini telah menjadi orang-orang yang sangat takut mati dan begitu mencintai dunia sehingga ketergantungan terhadap kehidupan dunia jauh lebih besar dibandingkan mereka yang tidak menyukai Islam.
"Musuh-musuh kita telah mengetahui kelemahan kita itu sehingga dengan leluasa mereka berhasil mengekploitasi kita habis-habisan," katanya.