REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah mahasiswa dan sekelompok massa menggelar aksi menolak UU Cipta Kerja di sekitar Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10) siang. Mereka mulai berorasi hingga melangsungkan aksi teatrikal di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat.
Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mulai datang ke sekitar Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat. Sekira pukul 13.30 WIB, puluhan mahasiswa datang berorasi di depan kawat berduri yang melintang di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambit, Jakarta Pusat.
Kendati berjumlah tak sebanyak yang dijanjikan, yakni 1.000 orang, sekelompok mahasiswa tetap berorasi dan menyampaikan tuntutan penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Sementara sekelompok massa berseragam merah yang menamakan diri Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) juga turut menggelar aksi di sekitar Monas. Mereka menggunakan kostum dukun dari berbagai daerah Indonesia, hingga menggotong keranda mayat bertuliskan 'hati nurani DPR'.
Sebagian besar dari kelompok massa dari SRMI diikuti oleh 'emak-emak'. Mereka ikut berbaris menyimak orasi yang disampaikan orator.
"Emak-emak harus tau bukan hanya soal dapur, kita harus tau undang-undang, kita harus sadar undang - undang Omnibus Law ini merugikan kita semua rakyat miskin," ujar orator dari SRMI melalui mobil komando.
"Kita semua-semua orang miskin, mungkin PNS dan kepolisian aman, tapi ini yang menjadi korban, dan yang direpotkan kawan-kawan kepolisian, polisinya dirugikan mengawal masyarakat yang melakukan protes," ujarnya menambahkan.
Kepolisian sendiri telah melakukan penjagaan sejak Jumat pagi. Kawat berduri telah dipasang melintang di Jalan Medan Merdeka Barat. Sejumlah anggota juga telah berjaga dan tersebar di sekitar massa aksi.