REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan, produksi beras hingga akhir 2020 bisa meningkat sebanyak 310 ribu ton dari posisi tahun lalu. Peningkatan itu didukung oleh meningkatnya luasan panen tahun ini.
Pakar Pertanian IPB University, Hermanto Siregar, mengatakan, proyeksi tersebut sangat mungkin terjadi. Karena ada upaya peningkatan produksi dengan percepatan masa tanam padi pada semester kedua tahun ini.
Namun, ia mengatakan, peningkatan itu bisa dicapai jika La Nina tidak dalam kondisi ekstrem. "Memang agak sulit membuat proyeksi saat ini karena dinamika perubahan iklim. Tapi saya rasapeningkatan produksi bisa tercapai kalau La Nina tidak terlalu parah," kata Hermanto kepada Republika.co.id, Jumat (16/10).
Ia mengatakan, La Nina pada dasarnya merupakan kondisi dimana curah hujan sangat tinggi sehingga membuat area pertanaman menjadi basah. Tingkah basah yang tinggi bisa menganggu tanaman dalam proses pertumbuhannya. Namun, kata Hermanto, adanya percepatan tanam yang dilakukan pemerintah kemungkinan bisa mengamankan produksi lebih cepat sebelum La Nina mencapai puncaknya.