Senin 19 Oct 2020 21:24 WIB

Perta Arun Bangun Tangki LNG di Bekas Fasilitas LNG Arun

Pembangunan tangki LNG bisa memakan waktu 2,5 tahun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
KIlang LNG (ilustrasi)
KIlang LNG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Perta Arun Gas (PAG) anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) afiliasi PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tbk akan mulai kembangkan fasilitas LNG tank storage. Perta Arun akan memanfaatkan fasilitas di ex LNG Arun dalam pembangunan storage LNG ini.

Rencananya dalam mengembangkan storage LNG ini Perta Arun akan menggandeng PT Netuna Eton Energy dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Arif Widodo Direktur Utama Perta Arun Gas dan Teizo Ojeki, Direktur Utama Natuna Eton Energy.

Baca Juga

Arif mengungkapkan penandatanganan MoU ini adalah awal dimulainya kerja sama kedua perusahaan untuk selanjutnya dilakukan proses Feasibility Study (FS) bersama untuk melihat potensi besar kerja sama dalam bisnis LNG.

Menurut Arif jika nantinya kajian selesai dan keekonomian bisa dipastikan maka Natuna Eton akan menjadi mitra yang akan membangun fasilitas storage LNG tambahan di fasilitas ex-LNG Arun. Dia berharap proses kajian tidak memakan banyak waktu agar pembangunan bisa segera dimulai. Pembangunan tangki bisa memakan waktu 2,5 tahun.

"Untuk Pelaksana pembangunan nantinya fundingnya nanti dari Natuna Eton Energy, sehingga pelaksanaan bisa secepat mungkin. Nantinya apabila betul bisa terlaksana cepat akan mengopoerasikan bersama," kata Arif usai acara penandatanganan MoU di Jakarta, Senin (19/10).

Kajian bersama yang dilakukan sendiri termasuk kajian potensi buyer. Perta Arun kata Arif yakin bahwa koneksi di pasar LNG internasional yang dimiliki Natuna Eton Energy bisa mendatangkan konsumen bagi fasilitas storage LNG Perta Arun Gas.

Saat ini Perta Arun sudah mengelola lima storage LNG dengan masing-masing kapasitas mencapai 127 ribu M3. Rencananya Natuna Eton sebagai mitra akan melakukan ekspansi fasilitas tangki dengan penambahan dua storage LNG dengan kapasitas 150 ribu M3.

Kemudian Perta Arun Gas yang akan mengelola tangki LNG baru nantinya. Perta Arun Gas saat ini sudah mengantongi izin sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB) dan menjadi satu-satunya perusahaan yang memegang izin PLB untuk peyimpanan LNG di Indonesia.

"Kami sudah laksanakan operasional ada 5 tangki LNG. Nanti kalau dari Natuna Eton Energy membangun dua tangki dengan kapasitas 150 ribu M3. Tapi semua akan kembali kajian teknis secara bersama. Untuk operasional dan maintenance PT PAG siap. Karena saat ini sudah ada ijin PLB. Bisa nantinya kalau ada LNG dari luar bisa kita tampung," ujar Arif.

Alfiansyah Syahbirin Syafe'i Wakil Presiden Direktur PT  Natuna Eton Energy menjelaskan kajian secepatnya akan segera dilakukan. Dia berharap kajian bersama bisa selesai diawal tahun depan sehingga proses konstruksi bisa dimulai.

"Paling tidak di awal tahun depan kita sudah mulai bisa berjalan mungkin di dalam satu sampai tiga bulan ini kita akan rampungkan bisnis plan dengan PAG, udah matang ya tinggal jalan," ungkap Alfiansyah.

Ia yakin untuk urusan mencari konsumen LNG menurut Alfiansyah tidak akan terlalu sulit karena kredibilitas Arun sebagai wilayah yang memiliki fasilitas energi di lokasi strategis selat Malaka sudah banyak dikenal dunia internasional.

"Ini simple aja, membangun suatu kawasan yang sudah lengkap karena kita tahu juga PAG dulu merupakan salah satu raksasa LNG terbesar ketiga di dunia. Fasilitas mereka cukup baik dan terawat dan lokasi strategis untuk bisnis energi, lebih menjanjikanlah di Selat Malaka," kata Alfiansyah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement