REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kementerian luar negeri China pada Senin mengatakan Amerika Serikat bersikap hitam putih dan ingin terlihat sebagai korban terkait laporan bahwa warga Amerika bisa ditahan oleh otoritas China.
Pernyataan itu keluar setelah suatu laporan muncul tentang Beijing memperingatkan Washington bahwa warga Amerika bisa ditahan di China karena AS mengadili sarjana-sarjana China. Tindakan AS telah sangat merusak kepentingan warga China. Demikian kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian saat jumpa pers reguler.
The Wall Street Journal melaporkan pada Sabtu (17/10) para pejabat China telah berulang kali mengeluarkan peringatan kepada pejabat pemerintah AS bahwa China dapat menahan orang Amerika di China.
Peringatan China itu, menurut laporan tersebut, merupakan tanggapan atas penuntutan yang dijalankan Departemen Kehakiman AS terhadap para sarjana yang berafiliasi dengan militer China. Pemerintahan Presiden Donald Trump meningkatkan tuduhan China menggunakan operasi dunia maya dan spionase untuk mencuri teknologi, militer, dan pengetahuan AS lainnya.
Pemerintah AS menuding tindak-tanduk China tersebut merupakan strategi untuk menggantikan Amerika Serikat sebagai kekuatan keuangan dan militer terkemuka di dunia. Beijing membantah tuduhan-tuduhan itu.