REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Imam Prancis mengatakan guru sejarah yang dibunuh setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di depan kelas adalah martir kebebasan berekspresi. Ia meminta masjid-masjid di Prancis mendoakan guru tersebut pada sholat Jumat.
Imam masjid Drancy, pinggir kota Paris, Hassen Chalghoumi memperingatkan ekstremisme. Ia meminta orang tua untuk tidak menumbuhkan kebencian di Prancis.
Chalghoumi meletakkan bunga di depan sekolah Conflans-Sainte-Honorine, tempat guru yang dibunuh remaja 18 tahun asal Chechen, bekerja. Bersama pemuka agama Islam Prancis lainnya, Chalghoumi mengatakan sudah waktunya masyarakat muslim bangun dengan bahaya ekstremisme.
"(Guru) itu martir kebebasan berekspresi, dan orang bijak yang mengajarkan toleransi, peradaban, dan menghargai orang lain," kata Chalghoumi, Selasa (20/10).