Selasa 20 Oct 2020 20:18 WIB

UNS Kembali Tutup Kampus Menyusul Kasus Covid-19

Satu dosen FH UNS meninggal akibat Covid-19.

Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menutup sejumlah lokasi di dalam kampus. Hal ini menyusul meninggalnya salah satu dosen Fakultas Hukum (FH) akibat terjangkit virus tersebut.

Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Selasa, mengatakan selain dosen ada satu pegawai Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS yang juga meninggal dunia hari ini namun belum terkonfirmasi terkena Covid-19. "Meski demikian, terkait dengan meninggalnya beliau (Kasub LPPM), kami belum mendapatkan informasi kepastian apakah terkonfirmasi sakit bawaan atau Covid-19," katanya.

Baca Juga

Ia mengatakan hingga saat ini hasil tes usap belum keluar. Meski demikian, diakuinya, dosen hukum dengan nama Prasetyo Hadi Purwandoko dan pegawai LPPM Karyono tersebut memiliki riwayat bepergian bersama ke Bali untuk urusan pekerjaan. "Kebetulan beliau berdua habis ada acara ke Ubud, Bali," katanya.

Mengenai penutupan kampus untuk sementara waktu tersebut, pihaknya sudah melakukan tindak lanjut dengan mengeluarkan surat pemberitahuan Nomor 4373/UN27/TU/2020 tentang Penghentian Sementara Seluruh Aktivitas di Lingkungan UNS.

"Dalam hal ini, kami memastikan bahwa aktivitas perkantoran tetap berjalan dengan fleksibilitas pengaturan personel dan jam kerja. Selain itu, untuk kegiatan penelitian, praktikum, dan kegiatan akademik sejenis yang sudah terjadwal dapat dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat atau dijadwal ulang," katanya.

Selanjutnya, khusus pegawai "Medical Center" dan RS UNS, ia mengatakan, wajib masuk kerja dan akan diatur tersendiri oleh Direktur RS UNS. "Kami juga sudah melakukan tracing ke keluarga masing-masing. Pak Pras dan Pak Kas berhubungan dengan siapa saja, termasuk keluarga. Meski demikian, sejauh ini belum keluar hasilnya," katanya.

Langkah lain, pada Rabu (21/10) pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan ke beberapa titik di dalam kampus, di antaranya gedung FH, gedung LPPM, dan Kantor Pusat UNS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement