Selasa 20 Oct 2020 20:13 WIB

Kasus Harian Covid-19 di Malaysia Sudah Lebih dari 850

Jumlah kasus positif Covid-19 di Malaysia adalah sebanyak 22.225 kasus.

Suasana Jalan Sultan Ismail Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (15/10/2020) pada hari kedua penerapan Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) dalam rangka membendung COVID-19 di Kuala Lumpur, Putrajaya dan Selangor. Malaysia mencatatkan peningkatan kasus harian sebanyak 660 dengan jumlah kematian empat orang yang didominasi di Sabah.
Foto: Antara/Agus Setiawan
Suasana Jalan Sultan Ismail Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (15/10/2020) pada hari kedua penerapan Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) dalam rangka membendung COVID-19 di Kuala Lumpur, Putrajaya dan Selangor. Malaysia mencatatkan peningkatan kasus harian sebanyak 660 dengan jumlah kematian empat orang yang didominasi di Sabah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyampaikan hingga Senin (20/10) pukul 12.00 tercatat sebanyak 862 kasus Covid-19 harian baru telah dilaporkan. Kemenkes juga mencatat tiga jumlah kematian.

"Ini menjadikan jumlah kasus positif Covid-19 di Malaysia adalah sebanyak 22.225 kasus dengan kasus aktif COVID-19 adalah 7.681 kasus," kata Dirjen Kesehatan KKM, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Selasa.

Baca Juga

Negera Bagian Sabah masih mencatatkan jumlah kasus tertinggi yaitu 673 kasus (78.1 persen). "Lebih banyak ujian laboratorium RT-PCR telah dapat dijalankan di Sabah serta diantar ke Semenanjung Malaysia," katanya.

Secara keseluruhan sebanyak 235 kasus (27.3 persen) pada hari ini adalah dari klaster Penjara Kepayan dan klaster Tembok. "Kasus-kasus ini sebenarnya berada di dalam penjara dan tidak menjangkiti masyarakat."

Karena kepadatan penduduk dan kadar pergerakan penduduk yang tinggi, Selangor terus mencatatkan pertambahan kasus dan klaster baru setiap hari.

"Pada hari ini Selangor mencatatkan pertambahan sebanyak 132 kasus dan daripada jumlah itu, 84 kasus adalah daripada klaster-klaster yang ada termasuk delapan kasus dari klaster-klaster yang berkaitan dengan sejarah perjalanan pulang dari Sabah," katanya.

Hisham mengatakan dari 862 kasus baru yang dilaporkan terdapat dua kasus impor yang telah mendapat penularan dari luar negara yang melibatkan satu warganegara dan satu bukan warganegara yaitu Mesir (satu kasus di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur) dan Indonesia (satu kasus di Sarawak)

Dari 860 kasus penularan di dalam negara, empat kasus merupakan pengunjung yang pulang dari Sabah, yang menjadikan jumlah kasus dilaporkan mempunyai sejarah perjalanan ke Sabah sejak 20 September 2020 adalah sebanyak 452 kasus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement