Kamis 22 Oct 2020 11:55 WIB

SBY Berduka Atas Wafatnya KH Abdullah Syukri Zarkasy

Kiai Syukri kerap berdiskusi dengan SBY, dan berperan memajukan pendidikan Islam.

Red: Erik Purnama Putra
Presiden ke-6 RI sekaligus pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Ist
Presiden ke-6 RI sekaligus pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut berbela sungkawa atas kepergian pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Abdullah Syukri Zarkasy pada Rabu (21/10). SBY pun mendoakan kepergian almarhum yang dianggap sebagai sahabat dekat.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya turut berduka cita atas wafatnya sahabat saya, Dr KH Abdullah Syukri Zarkasyi. Saya punya kenangan indah saat berkunjung ke Ponpes Gontor tahun 2006 dan 2008. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya dan husnul khatimah. Amin YRA. *SBY*," katanya lewat akun Twitter, @SBYudhoyono.

SBY mengaku, mengenal baik almarhum yang memiliki komitmen tinggi dalam mengajarkan Islam yang cinta damai. Menurut dia, almarhum juga berperan dalam memajukan pendidikan di ponpes.

"Ketika saya pimpin Indonesia, almarhum Kiai Syukri kerap berdiskusi dengan saya dan aktif berperan bersama pemerintah dalam memajukan pendidikan Islam, termasuk  pondok pesantren. Komitmennya amat tinggi untuk menjadikan Islam yang damai, toleran, cinta Tanah Air, berwawasan dan rahmatan lil alamin. *SBY*," ucap presiden periodee 2004-2014 tersebut.

KH Abdullah Syukri Zarkasy adalah putra pertama dari KH Imam Zarkasyi, salah seorang Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor. Almarhum wafat pada Rabu, 4 Rabi'ul Awwal 1442/21 Oktober 2020 pukul 15.50 WIB di kediamannya di Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ
Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukkan Mekah). Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.

(QS. Ar-Ra'd ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement