REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Seorang pejabat Israel pada Kamis mengatakan bahwa negaranya tak lama lagi akan menormalisasi hubungannya dengan Sudan.
"[Israel] dalam waktu sangat dekat akan menormalisasi hubungan dengan Sudan," kata Menteri Intelijen Israel Eli Cohen dalam wawancara dengan Channel 13 Israel.
Pernyataan Cohen bertepatan dengan dimulainya proses penghapusan Sudan oleh Amerika Serikat (AS) dari daftar negara yang mensponsori terorisme.
Sementara itu, pejabat Israel lainnya juga memprediksikan bahwa AS akan mengumumkan kesepakatan lain, di mana suatu negara kawasan akan menjalin hubungan dengan Israel.
Tanpa menyebut nama negaranya, mereka mengharapkan kesepakatan akan terjadi sebelum pemilihan AS.
"Saya memiliki dasar yang masuk akal untuk percaya bahwa pengumuman itu akan datang sebelum 3 November," kata Menteri Kerja Sama Regional Ofir Akunis kepada Radio Angkatan Darat Israel.
Pada Rabu, Perusahaan Penyiaran resmi Israel mengatakan bahwa delegasi Israel mengunjungi ibu kota Sudan, Khartoum, untuk mempersiapkan pengumuman normalisasi hubungan antara kedua negara.
Sejauh ini, pemerintah Sudan belum mengomentari laporan media Israel tersebut.
Sebelumnya pada Senin, Presiden AS Donald Trump mengatakan di Twitter bahwa Sudan setuju untuk membayar kompensasi sebesar USD335 juta kepada "korban teror AS dan keluarganya. Saya akan mencabut Sudan dari negara yang mensponsori terorisme".
Para pengamat menghubungkan langkah AS ini dengan kemajuan dalam pembicaraan antara Sudan dan Israel untuk menormalkan hubungan.
Rezim Sudan di bawah Omar al-Bashir dituduh oleh pemerintah AS bertanggung jawab atas serangan terhadap kepentingan AS termasuk serangan terhadap kapal perusak USS Cole pada tahun 2000 dan pengeboman kedutaan besar AS tahun 1998 di Kenya dan Tanzania.