REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA –- DPP PDI Perjuangan baru saja merilis hasil survei internal. PDIP mengklaim pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya Eri Cahyadi-Armudji unggul 6 persen dari pesaingnya Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam berpendapat, keunggulan tersebut tak lepas dari solidnya mesin partai pengusung, dan peran tokoh berpengaruh seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Karena tidak banyaknya partai (pengusung) ini, membuat tim mereka sangat serius. Tidak hanya mesin partai, ada juga tokoh-tokoh semacam Bu Risma dan relawan yang ikut bekerja keras. Apalagi sosok Bu Risma sebelum pandemi pernah ada survei, siapapun orangnya jika didukung Bu Risma akan mendapat dukungan yang tinggi,” ujar Surokim dikonfirmasi Sabtu (24/10).
Selain iti, lanjut Surokim, Paslon yang berkompetisi juga memiliki pengaruh. Sekarang, kata dia, tim Paslon memiliki tugas mengksplorasi kelebihan-kelebihan pasangan calon, agar terus bisa membertahankan keunggulan yang ujungnya bisa memenangkan kontestasi.
"Siapa yang bisa mengeksplorasi nilai plus-plus paslon ke publik, akan mudah menggaet pemilih. Sebab pemilih perkotaan tidak hanya menimbang soal sosiologis dan psikologis, tapi juga rasional. Dan mesin PDI Perjuangan bekerja keras untuk itu,” ujarnya.
Setelah internal PDI Perjuangan mempublikasikan hasil surveinya, kata Surokim, saat ini waktunya lembaga-lembaga survei untuk mengekspose hasil survei. Sebab setelah ada pengumuman paslon Pilkada Surabaya, belum ada lembaga survei yang mengumumkan hasil terbaru.
“Hasil survei internal PDI Perjuangan yang disampaikan Pak Hasto itu sebagai pemantik lembaga survei lainnya untuk mengumumkan hasil surveinya,” kata dia.
Angka 6 persen tersebut, menurut Surokim masih sangat sangat kompetitif sebab hanya dua paslon atau head to head di Pilkada Surabaya 2020. Apalagi masa kampanye masih lama. Yakni masih menyisakan sekitar 45 hari.