Senin 26 Oct 2020 14:46 WIB

Jokowi Minta Program Vaksinasi Covid Dijelaskan Gamblang

Proses vaksinasi kepada masyarakat akan dilakukan secara bertahap.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya agar menjelaskan kepada masyarakat terkait pelaksanaan program vaksinasi covid 19. Sebab, akses terhadap vaksinasi tersebut juga menjadi salah satu perhatian masyarakat mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas rencana pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi di Istana Merdeka, Senin (26/10). “Bagaimana masyarakat bisa mengakses vaksin ini? Karena kita tahu penduduk kita ini gede banget besar sekali,” kata Jokowi.

Jokowi memastikan, proses vaksinasi kepada masyarakat akan dilakukan secara bertahap. Selain itu, Jokowi juga meminta agar pemerintah juga menjelaskan dengan baik mengenai kelompok masyarakat mana saja yang nantinya akan mendapatkan prioritas vaksin.

“Hal-hal ini perlu dijelaskan secara jelas secara gamblang kepada masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah memastikan program vaksinasi ini tak diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat. Nantinya, pemerintah akan memetakan kelompok masyarakat mana saja yang akan mendapatkan vaksin gratis dan kelompok yang harus membayar secara mandiri.

Karena itu, dia mengingatkan, agar pengenalan biaya pelaksanaan vaksinasi secara mandiri harus betul-betul dikalkulasikan dengan cermat. Selain itu, ia juga meminta agar aturan biaya vaksinasi disiapkan sejak awal.

“Ini juga pengenalan biaya dalam pelaksanaan vaksinasi secara mandiri ini harus betul-betul dikalkulasi dan dihitung dengan cermat. Disiapkan aturannya sejak sekarang dari awal. Dan saya minta harganya bisa terjangkau,” kata Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement