REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Duel antara Barcelona kontra Real Madrid pada akhir pekan lalu, masih menyisakan drama. Barcelona dilaporkan telah mengajukan keluhan kepada Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales atas kinerja wasit Juan Martinez Munuera yang memimpin pertandingan akbar tersebut.
Madrid memenangi laga bertajuk El Clasico dengan skor 3-1 di Stadion Camp Nou, Sabtu (24/10) malam WIB. Namun kemenangan Los Blancos belum bisa diterima kubu tuan rumah. Raksasa Katalunya mengkritisi kinerja wasit Juan Martinez Munuera.
Sang pengadil sempat memberikan penalti untuk El Real pada menit ke-63. Ia mengeluarkan keputusan tersebut setelah memantau VAR, melihat kembali insiden penarikan kaus kapten Madrid Sergio Ramos oleh bek Barcelona Clement Lenglet. Pihak Barcelona menilai keputusan penalti terlalu keras.
Barcelona mendapatkan angin setelah media Sport menuliskan latar belakang keluarga sang wasit sebagai penggemar Los Blancos.
"Ayah Juan Martinez, Juan Ramon merupakan pendiri fan club El Real yang bernama Los Amigos de Benidorm. Saudara lelakinya, Miguel Martinez, menjadi hakim garis pada laga El Clasico tersebut," demikian laporan yang dikutip dari Daily Mail, Senin (26/10).
Ada beberapa kejadian kontroversial lainnya. Juan Martinez tidak memberikan penalti atau minimal memantau tayangan ulang, ketika Lionel Messi dijatuhkan Casemiro di area terlarang. Juga ketika bola menyentuh tangan Raphael Varane di kotak penalti. Namun saat baju Ramos ditarik oleh Clement Lenglet, tanpa ampun, anak asuh Ronald Koeman langsung diganjar hukuman.
Hanya, Juan Martinez tak bisa disalahkan sepenuhnya. Sebab, pria yang juga berprofesi sebagai polisi mendapatkan informasi insiden tersebut dari petugas VAR via alat komunikasi.
Mantan wasit profesional Spanyol, Itturalde Gonzalez turut mengomentari insiden jatuhnya Ramos. Ia merasa Lenglet menarik jersey kapten Madrid itu. Namun cengkraman Lenglet tidak berlangsung lama. Sehingga keputusan Juan Martinez menunjuk titik putih, menurutnya patut dipertanyakan.
Gonzalez justru melihat insiden sebelumnya yang juga melibatkan Lenglet dan Ramos lebih layak diganjar penalti. Pada menit ke-48, Ramos terjatuh setelah kakinya dijegal Lenglet dalam perebutan bola di kotak penalti Barcelona. Namun justru insiden ini lolos dari pengamatan petugas VAR dan Martinez.
Mundo Deportivo menuliskan berita dengan judul 'Ketidakadilan VAR'. Media tersebut merasa VAR telah menguntungkan El Real dalam beberapa pekan terakhir.
Pelatih Barca, Ronald Koeman menilai teknologi tersebut terus merugikan timnya. "Dalam lima pertandingan, VAR tidak mendukung kami. Saya tidak berpikir itu penalti. VAR di Spanyol hanya bertindak melawan Barcelona," ujar Koeman.
Marca memilih pemberitaan dengan sudut pandang berbeda. Media tersebut memuji pelatih Zinedine Zidane sebagai pemenang El Clasico. Wajar karena Marca berbasis di Madrid dan merupakan 'pendukung' klub Ibu Kota Spanyol.