Senin 26 Oct 2020 18:15 WIB

Wisatawan ke Jabar Diminta Tetap Patuh Protokol Kesehatan

Pemprov Jabar tak akan membatasi atau melarang wisatawan datang

Rep: Bayu Adji / Red: Gita Amanda
Pengunjung berfoto di Taman Kincir Angin Marigold Garden, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Pengunjung berfoto di Taman Kincir Angin Marigold Garden, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) tak akan membatasi atau melarang wisatawan untuk datang ke destinasi wisata di daerah itu saat momen libur panjang akhir pekan mendatang. Wisatawan yang akan datang ke Jabar hanya diminta tetap mematuhi protokol kesehatan.

Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan pihaknya tak bisa melarang wisatawan untuk datang. Sebab, berwisata adalah hak masyarakat. Hanya saja, ia meminta wisatawan yang datang ke Jabar untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Sementara masyarakat yang berada di daerah tempat tujuan wisata juga harus dapat menerima kedatangan wisatawan. "Karena kita butuh gerakan ekonomi. Dengan adanya liburan, akan banyak orang datang ke Jabar, bawa duit, belanja di Jabar, sehingga ekonomi bisa berkembang," kata dia saat berkunjung ke Kabupaten Ciamis, Senin (26/10).

Kendati demikian, ia mengingatkan, penerapan protokol kesehatan tetap harus diutamakan. Gugus Tugas juga harus terus mengawasi penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata.

Dalam waktu dekat, Pemprov Jabar juga akan mengadakan rapat koordinasi dengan daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan pada momen liburan panjang akhir pekan besok. Dengan begitu, setiap daerah memiliki kesiapan menghadapi wisatawan yang akan datang, terutama dalam penerapan protokol kesehatan.

Selain itu, Uu juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sejumlah daerah tujuan wisata untuk meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, momen libur panjang saat ini juga dibarengi dengan musim hujan. "Itu berpotensi berdampak pada hal-hal tak diinginkan," kata dia.

Sementara itu, pejabat sementara Bupati Pangandaran, Dani Ramdan mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran tak akan melakukan penutupan saat momen liburan panjang pada akhir pekan nanti. Sebagai salah satu daerah tujuan wisatawa, sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam perputaran ekonomi di wilayah itu. "Tapi kita akan lakukan pengetatan," kata dia.

Menurut Dani, sektor pariwisata adalah sumber ekonomi utama masyarakat di Pangandaran. Karenanya, meski kedatangan banyak wisatawan berpotensi membawa virus corona, penutupan tak akan dilakukan.

Ia menegaskan, protokol kesehatan akan dilakukan secara ketat. Dalam penerapan protokol kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran tak akan lengah dalam melakukan penindakan. Sebab, menurut dia, keramaian wisatawan di Pangandaran tak hanya terjadi saat momen libur panjang akhir pekan. Ia mengklaim, Pangandaran selalu ramai setiap akhir pekan dan Gugus Tugas selalu dapat melakukan pengawasan dengan baik.

"Kita selalu operasi di sana setiap weekend untuk ingatkan masyarakat selalu pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Hasilnya, sampai saat ini belum ada kasus Covid-19 dari kegiatan pariwisata di Pangandaran," kata dia.

Selama ini, Dani menjelaskan, pengawasan kepada para wisatawan yang datang dilakukan di setiap pintu masuk obyek wisata di Pangandaran. Ketika ada wisatawan yang tak pakai masker, petugas akan memberikan masker. Namun, jika di lokasi wisata masih ada wisatawan tak pakai masker, petugas akan memberikan sanksi.

Selain itu, Pemkab Pangandaran juga terus memobilisasi para pelaku usaha pariwisata untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama di rumah makan dan hotel. Apalagi, saat ini mulai banyak kegiatan wisata yang dilakukan di dalam ruangan (indoor) di Kabupaten Pangandaran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement