REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ribuan santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Banyumas, menggelar doa bersama di Alun-alun Kota Purwokerto, Senin (26/10). Doa bersama ini dipanjatkan para santri dan ulama di Banyumas sebagai rangkaian peringatan Hari Santri ini, dimaksudkan agar pandemi Covid-19 bisa segera menghilang.
''Melalui doa bersama yang dipanjatkan ribuan santri ini, semoga Allah SWT mengijabahi agar pandemi Covid 19 bisa menghilang dari negeri ini,'' kata Bupati Achmad Husein yang hadir dalam acara tersebut. Dalam kesempatan itu, Bupati didampingi jajaran Muspida dan pejabat Pemkab Banyumas.
Dalam acara doa bersama tersebut, ribuan santri duduk membuat shaf dengan menjaga jarak dan mengenakan masker. Sebelum masuk ke lokasi alun-alun, para santri juga dicek suhu tubuhnya dengan thermo gun.
Bupati dalam kesempatan itu juga mengingatkan agar para santri di pesantren, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. ''Sebagian besar santri di Banyumas saat ini dalam kondisi sehat.Hal ini membuktikan kalangan santri merupakan generasi muda yang tangguh, dan selalu menerapkan protokol kesehatan,'' katanya.
Salah satu santri yang juga panitia acara doa bersama, Lukman, mengaku dampak wabah Covid 19 telah menyebabkan dampak luar biasa terhadap aktivitas pesantren. Selain muncul klaster pesantren, sejumlah pesantren sampai saat ini juga terpaksa masih menutup diri.
Lebih dari itu, jumlah santri yang tinggal di sejumlah pesantren saat ini, juga menurun drastis. ''Di pesantren kami di Ponpes Nurul Iman Karanglewas, dari total jumlah santri 490 orang, hanya 100 santri yang saat ini sudah berada di pesantren. Santri yang berasal dari luar Banyumas banyak yang pulang dan belum kembali ke pesantren,'' katanya.