REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan telah membawa vaksin Covid-19 asal China ke negaranya. Vaksin tersebut bakal diteliti dan dipelajari.
Menurut laporan Jerusalem Post, mengutip Channel 12 Israel, pada Senin (26/10), intelijen luar negeri Israel telah membawa vaksin Covid-19 asal China dalam beberapa pekan terakhir untuk diteliti. Empat dari tujuh vaksin dunia yang berada dalam tahap uji coba ketiga berasal dari China.
Dua kandidat berasal dari China National Biotec Group (CNBG), unit perusahaan farmasi Sinopharm. Sinovac Biotech sedang mengembangkan kandidat ketiga yang disebut CoronaVac. Sementara CanSino Biologics, bekerja sama dengan unit penelitian Akademi Ilmu Kedokteran Militer tengah menguji Ad5-nCoV.
Laporan terkait dibawanya vaksin asal China muncul saat Israel mengumumkan perkembangan vaksin yang diciptakannya. Pada Ahad (25/10) lalu, Israel’s Institute for Biological Research mengatakan bahwa mereka akan memulai pengujian vaksin Covid-19 yang dikembangkannya pada manusia 1 November mendatang. Saat ini, mereka masih menunggu persetujuan peraturan.
Israel’s Institute for Biological Research yang dijalankan oleh Kementerian Pertahanan Israel berharap dapat menghasilkan 15 juta dosis vaksin. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, vaksin tersebut juga akan diekspor ke negara tetangga. Tak dijelaskan siapa saja negara yang dimaksud.
Sejauh ini, Israel telah melaporkan lebih dari 300 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal mendekati 2.400 jiwa. Jumlah populasi Israel adalah 9 juta orang.