Selasa 27 Oct 2020 05:55 WIB

Blogger dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila

Blogger menjaga dan mendorong kesatuan bangsa lewat tulisan informatif.

ilustrasi blogger.
Foto: Flickr
ilustrasi blogger.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tanggal 27 Oktober di Indonesia selalu diperingati sebagai Hari blogger Nasional. Hari Blogger Nasional pertama kali dicanangkan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Muhammad Nuh, pada 27 Oktober 2007 pada saat membuka kegiatan Pesta Blogger 2007, pesta akbar pertemuan para blogger se-Indonesia.

Pada saat itu dunia penulisan di blog atau web blog sedang marak-semaraknya. Para penulis blog yang dikenal dengan sebutan blogger rajin mengunggah tulisannya di aplikasi web yang disebut web blog, yang pertama kali diperkenalkan oleh blogger.com yang dimiliki oleh PyraLab pada awal tahun 2000. Setelah diakuisisi Google pada tahun 2002, muncullah aplikasi-aplikasi web blog yang bersifat terbuka, yang membantu para blogger mengembangkan blog yang dimiliki.

Semakin membaiknya akses internet dan berkembangnya aplikasi web blog menjadikan jumlah blogger di Indonesia bertambah dengan sangat cepat. Sejalan pertambahan jumlah blogger dan menguatnya tren blogging muncul beragam komunitas blogger berbasis kedaerahan, salah satunya adalah Komunitas Blogger Bekasi pada tahun 2009. Komunitas yang dikenal dengan sebutan Beblog ini pernah menjadi Komunitas Blogger terbaik pada pesta Blogger 2010. Komunitas ini juga sempat menggelar pertemuan akbar blogger se-Indonesia yang disebut “Amprokan Blogger" sebanyak dua kali.

Apabila pada awalnya menulis di blog hanya sebagai tempat curahan hati individu dan cerita perjalanan, kini banyak blogger yang bertransformasi di dunia maya menjadi pegiat media sosial. Konsep blog di Indonesia dikombinasikan dengan media sosial (medsos). Salah satu yang mulai mengembangkan sosial blog ini adalah Kompasiana yang hingga kini masih menjadi platform blog komunitas terbesar di Indonesia.

Direktur Standardisasi Materi dan Metode Aparatur, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang juga seorang blogger dan pemilik akun blog arisheruutomo.com dan blogger generasi awal di Kompasiana, Aris Heru Utomo, mengatakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak dapat disangsikan lagi telah menghadirkan tantangan baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Era pascakebenaran (post-truth) telah menandai pergeseran sosial yang melibatkan media arus utama (mainstream) dan menguatnya persaingan opini dan informasi berbasis fakta dengan berita-berita bohong (hoaks) di ruang publik.

“Seiring perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, banyak blogger yang kemudian mengembangkan kompetensinya dan bertransformasi antara lain menjadi jurnalis warga, selebritas blog (selebblog), dan kini selebgram, ataupun influencer.  Mereka menjadikan blog atau medsos sebagai sumber penghasilan, memperluas jaringan sosial pertemanan, dan menjadi tempat untuk membuka peluang bisnis di dunia nyata,” papar Aris yang juga pendiri Komunitas Blogger Bekasi pada 2009 sekaligus menjadi Ketuanya serta pendiri Komunitas Blogger ASEAN di tahun 2011.  

Media arus utama, menurutnya, tidak lagi menjadi rujukan utama sementara medsos menjadi alternatif sumber pemberitaan dan informasi. Bahkan, propaganda di medsos dapat memberikan pengaruh kuat terhadap stabilitas dan kedaulatan suatu negara.

“Dalam upaya menjaga kedaulatan negara di era digital, para blogger harus lebih banyak menebarkan konten positif dan tidak memecah belah guna memperkokoh persatuan dan kesatuan di antara masyarakat bangsa. Banyak sekali hal positif yang dapat diunggah blogger di medsos, meski kerap muncul perbedaan pendapat. Blogger bisa membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat melalui tulisan-tulisannya di blog,” ujar Aris.

Di tengah ramainya informasi atau berita hoaks, menurut Aris, tulisan seorang blogger yang kompeten dan kredibel bisa menjadi alternatif informasi yang dapat diandalkan karena ditulis berdasarkan data yang sudah dicek dan ricek kebenarannya sebelum diunggah. Dibandingkan masa-masa 10-13 tahun lalu, perkembangan dunia blogging di Indonesia memang tidak menunjukkan peningkatan berarti dibandingkan penggunaan aplikasi medsos lain seperti Youtube, Instagram dan Tiktok.

"Namun, seorang blogger yang loyal, dan di Indonesia, akan terus menulis dan mengunggah informasi yang benar serta menghindari berita-berita hoaks dan pada saat bersamaan tetap merawat jejaring sosial dan pertemanan dengan baik,” pesan Aris.

Blogger yang baik akan kembali ke khittahnya menulis lewat blog, yaitu berbagi inspirasi lewat tulisan. Bukankah semua hal tersebut sama saja dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Menjaga dan mendorong persatuan dan kesatuan bangsa lewat tulisan-tulisan informatif dan inspiratif bagi pembacanya dan berisikan pesan perdamaian dan menjauhi sikap permusuhan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement