REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, meminta Amerika Serikat (AS) untuk berhenti menjual senjata dan memutuskan hubungan militer dengan Pemerintah Taiwan, Senin (26/10). China akan menjatuhkan sanksi kepada perusahaan Amerika Serikat (AS) sebagai balasan langkah AS tersebut.
"Kami akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan kepentingan keamanan," kata Zhao dikutip dari CNN.
Zhao menegaskan kembali bahwa penjualan senjata AS ke Taiwan secara serius telah melanggar prinsip satu-China dan merugikan kepentingan keamanan Beijing. China pun telah menerapkan sanksi terhadap beberapa perusahan AS.
Rincian pasti dari sanksi tersebut belum diumumkan, tetapi Zhao mengatakan, sanksi akan berlaku untuk individu dan entitas AS yang relevan memainkan peran negatif dalam penjualan senjata. Dia menyebutkan bahwa sanksi tersebut akan mempengaruhi perusahaan besar seperti Lockheed Martin, bisnis kontraktor pertahanan Boeing , dan Raytheon (RTN).