Kamis 29 Oct 2020 03:27 WIB

Sakit Strok, Pasien RSUD Tarakan Lompat Dari Lantai 5

Petugas sempat berupaya membujuk korban untuk mengurungkan niat bunuh dirinya

Rep: Febryan. A/ Red: Gita Amanda
Stroke (ilustrasi)
Foto: AP
Stroke (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien strok berinisial CMK (60 tahun) melompat dari lantai 5 RSUD Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/10) pukul 07.40 WIB. Sebelum meloncat, petugas sempat berupaya mengevakuasi pria itu.

Kanit Reskrim Polsek Gambir, Kompol Gunarto, mengatakan ketika petugas mendatangi RSUD Tarakan, CMK sudah berada di luar kamar alias di depan jendela kamar tempat ia dirawat. Petugas pun membujuk CMK untuk mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.

Baca Juga

"Ternyata korban tidak mau turun. Kemudian dilakukan evakuasi oleh petugas pemadam kebakaran, namun pada saat dievakuasi korban melompat dan jatuh," kata Gunarto kepada wartawan, Rabu malam.

Setelah jatuh, lanjut dia, korban ternyata masih hidup. Lantas ia dibawa ke ruang IGD untuk dilakukan penanganan.

"Pukul 09.00 WIB korban percobaan bunuh diri dinyatakan meninggal," kata Gunarto. Setalah itu, korban segera dibawa keluarga untuk disemayamkan di Rumah Duka Jabar Agung, Jelambar, Jakarta Barat.

Gunarto menjelaskan, CMK merupakan pasien yang sedang dirawat di Ruang Catelia lantai V Gedung B Rumah Sakit Tarakan sejak 25 Oktober 2020. Ia menderita sakit stroke.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement