Ahad 25 Mar 2018 06:22 WIB

Polisi Selidiki Dugaan Pasien Bunuh di RSUD Soetomo

Pasien tewas setelah melompat dari jendela kamarnya.

Ilustrasi Bunuh Diri
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Sektor (Polsek) Gubeng Surabaya menyelidiki peristiwa seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, yang diduga bunuh diri. Kepala Polsek Gubeng Surabaya Komisaris Polisi(Kompol) Sudarto melalui siaran pers Ahad (25/3), mengungkap identitas pasien tersebut bernama Kusniati, warga Dusun Kedayon, Desa Sumput, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Perempuan berusia 43 tahun itu ditemukan tewas di lantai halaman RSUD Dr Soetomo Surabaya pada sekitar pukul 04.35 WIB, Sabtu (24/3). "Diduga tewas setelah melompat dari Ruang Palem 2, Lantai III, RSUD Dr Soetomo Surabaya, tempat korban dirawat," katanya.

Korban Kusniati tercatat menjalani rawat inap di RSUD Dr Soetomo sejak hari Selasa, 22 Maret, dengan riwayat penyakit paru-paru. Menurut Sudarto, selama menjalani rawat inap di Ruang Palem 2, Lantai III, RSUD Dr Soetomo, Kusniati salah satunya selalu ditemani oleh suaminya, Suradi.

Polisi telah meminta keterangan dari Suradi. Pria berusia 52 tahun itu mengatakan saat istrinya diduga dengan sengaja melompat dari ruangan tempat dirawat, sedang berniat menunaikan shalat subuh. "Suami korban telah pamit kepada istrinya untuk menunaikan salat subuh di musala lingkungan RSUD Dr Soetomo," ujar Sudarto.

Karena antrian wudhu di mushala panjang, Suradi memutuskan kembali ke ruangan tempat istrinya dirawat. Saat itu Suradi sudah tidak menemukan istrinya di ruangan.

Belakangan diketahui istrinya ditemukan telah meninggal dunia di halaman RSUD Dr Soetomo, yang lokasinya tepat di bawah jendela ruangan korban dirawat. "Dugaannya memang korban sengaja berniat bunuh diri dengan cara melompat dari ruang tempatnya dirawat di lantai III RSUD Dr Soetomo. Untuk memastikannya kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," ucap Kompol Sudarto.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement