REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, berharap, KPU memberikan data daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2020. Hal ini terkait data KPU yang menyebutkan, sebanyak 20.788.320 pemilih dalam DPT belum melakukan perekaman KTP elektronik atau KTP-el.

"Kami belum diberi data DPT oleh KPU," ujar Zudan kepada Republika, Kamis (29/10).

Dia mengatakan, Kemendagri masih menunggu data DPT Pilkada 2020 dari KPU. Dukcapil Kemendagri akan mencocokkan DPT dengan data yang ada di Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

Dengan pencocokan data itu, lanjut Zudan, Kemendagri dapat menentukan tindak lanjut atas temuan jutaan pemilih belum merekam KTP-el tersebut. Saat ini, ia meminta petugas dukcapil daerah proaktif mendorong warga agar mau merekam identitas untuk KTP-el.

Di sisi lain, dia memang mengakui, dua persen dari total penduduk Indonesia belum melakukan perekaman KTP-el. Namun, Zudan belum memastikan 20,7 juta pemilih itu termasuk dua persen penduduk yang belum melakukan perekaman KTP-el.

"Saya mau cek juga itu. Saya juga penasaran. Makanya saya betul-betul berharap diberi data DPT tersebut untuk dicocokkan dengan data SIAK agar kami bisa tindak lanjuti ke lapangan," kata Zudan.

Dia juga meminta, jajaran dukcapil daerah meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan, bahkan di hari libur. Selain itu, Kemendagri juga sebelumnya sudah menginstruksikan layanan pengurusan KTP-el tetap buka di hari pemungutan suara pada 9 Desember 2020 mendatang.

Sebelumnya, KPU menyampaikan, 20.788.320 penduduk dalam DPT belum melakukan perekaman KTP-el. Kemudian, ada 1.939.622 pemilih belum mendapatkan KTP-el, tetapi hanya mengantongi surat keterangan (suket) sudah melakukan perekaman KTP-el.

Sementara, jumlah DPT untuk Pilkada 2020 sebanyak 100.359.152 pemilih. Jumlah ini berdasarkan hasil pemutakhiran data pemilih.