Kamis 29 Oct 2020 17:12 WIB

Pemkab Bandung Barat Gelar Tes Covid-19 di Tempat Wisata

Dinkes Bandung Barat akan melakukan pemeriksaan lanjutan kalau ada indikasi tertular.

Rapid Test Covid-19 (ilustrasi). Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat menggelar pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat di tempat-tempat wisata di Lembang selama libur panjang akhir Oktober 2020.
Foto: Republika TV
Rapid Test Covid-19 (ilustrasi). Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat menggelar pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat di tempat-tempat wisata di Lembang selama libur panjang akhir Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat menggelar pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat di tempat-tempat wisata di Lembang selama libur panjang akhir Oktober 2020. Langkah ini untuk mendeteksi penularan Covid-19 pada wisatawan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Hernawan Widjajanto mengatakan, pemeriksaan kesehatan wisatawan itu merupakan bagian dari upaya menekan potensi peningkatanpenularan Covid-19 semasa libur panjang. "Hari pertama tes cepat di Lembang Park and Zoo dulu. Tes cepat dilakukan secara acak kepada wisatawan. Ini salah satu upaya mencegah penyebaran COVID-19 di kawasan wisata," kata Hernawan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/10).

Baca Juga

Menurut dia, Dinas Kesehatan menyiapkan 1.000 alat tes diagnostik cepat untuk melakukan pemeriksaan di tiga tempat wisata. "Jadi setiap destinasi wisata rata-rata dapat jatah 300 buah alat. Itu untuk pengunjung dan karyawan," katanya.

Dinas Kesehatan akan melakukantes cepat Covid-19 selama tiga hari hingga Sabtu (31/10) di Lembang Park and Zoo, Terminal Wisata Grafika Cikole, dan Lereng Anteng. Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan ada petugas atau wisatawan yang terindikasi tertular virus corona, Hernawan menjelaskan, Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan lanjutan.

Orang yang terindikasi tertular Covid-19 dan orang yang pernah melakukan kontak erat dengan mereka juga akan diminta menjalani karantina. "Kita bawa yang bersangkutan untuk isolasi, meminimalisir penyebaran juga," kata Hernawan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement