REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sanitasi masih menjadi permasalahan di kampung-kampung di wilayah Cimenyan, Kabupaten Bandung. Masih banyak masyarakat yang buang hajat tidak layak.
Ketua Yayasan Odesa Indonesia, Budhiana Kartawijaya menyebut keadaan berlarut-larut ini bisa jadi kebiasaan buruk. Padahal di depan ada ancaman bagi kesehatan jiwa manusia.
Bersama relawan Odesa lainnya, dilakukan peninjauan pembangunan toilet umum (MCK) yang dilakukan di bagian kampung yang terletak di sisi Hutan Arcamanik. Toilet tersebut hasil dari galang dana Yayasan Odesa Indonesia dengan Himpunan Alumni Elektro Institut Teknologi Bandung Angkatan 1986.
"Kampung ini terasa asri karena pepohonan tumbuh subur. Tetapi naas kehidupan warga masih terbelakang dalam urusan sanitasi. Kalau tujuhu rumah tangga dalam satu blok area ini tidak ada sanitasi yang layak, itu berarti lebih dari 20 orang kesehatan terancam setiap hari," kata Budhiana dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (29/10).
Masyarakat sekitar masih menggunakan WC yang terbuat dari papan kayu dan bambu dengan pelindung dari plastik bekas dan bekas spanduk. Di bagian dalamnya pun digunakan secara bergilir dengan tetangga sebelah untuk keperluan MCK.
Seorang warga, Enung (45 tahun) mengakui keluarga dan tetangganya sudah terbiasa buang hajat bukan pada toilet permanen. Kotoran pun dibuang melalui selokan.
Data daeri Yayasan Odesa Indonesia, sejak 2016 relawan sudah menemui 70 lokasi dengan keadaan sanitasi buruk. Dengan pembuangan di bukan pada tempatnya.
Budhiana menyebut setidaknya dari tiga kecamatan bagian utara Kabupaten Bandung terdapat 130 lokasi dengan rumah tangga kumuh. Dia menyebut Pemerintah Kabupaten Bandung tidak mengerti masalah mendasar rakyat.
"Bahkan ada dana desa dari Pemerintah tetapi tidak ada program khusus untuk perbaikan sanitasi. Kita usahakan terus membantu mereka segera," katanya.
Dia pun meminta warga mampu untuk membantu sesama dan memberikan kontribusi untuk perbaikan kesehatan. Sebab solidaritas seperti ini yang paling dibutuhkan agar pembangunan di pedesaan terus membaik.
"Kualitas manusia Indonesia itu sulit beranjak karena masalah sanitasi dan penididikan yang tidak terjawab secara konkret. Kelompok warga non negara yang memiliki empati harus mengambil peran perbaikan bersama. Selain ada pembangunan, Yayasan Odesa Indonesia akan menyertakan program pendampingan hidup sehat," tegas Budhiana.