REPUBLIKA.CO.ID, oleh Idealisa Masyrafina, Rizky Suryarandika, Sapto Andika Candra, Antara
Presiden Joko Widodo mengungkap perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal III. Seperti sudah pernah disebut oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di kuartal III ekonomi masih akan terkontraksi di angka minus.
Presiden hari ini menyebutkan Indonesia diperkirakan masuk resesi akibat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III diprediksi di angka minus sekitar 3 persen. Dalam istilah ekonomi, resesi resmi terjadi ketika negara dua kali berturut-turut mengalami kontraksi atau tumbuh minus ekonomi negaranya.
Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Pieter Abdullah, selama pandemi memang pertumbuhan ekonomi sulit mencapai angka positif. "Selama pandemi masih berjangkit ekonomi kita tidak mungkin bisa tumbuh normal. Yang bisa kita lakukan adalah menjaga agar perekonomian kita bisa bertahan, dan kalaupun terjadi penurunan, penurunannya minimal," ujar Pieter kepada Republika.co.id, Selasa (2/11).