REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) mencatat, pasien terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang dirawat di fasilitas kesehatan nonpemerintah cenderung menurun. Kendati demikian, ARSSI telah menyiapkan jika terjadi lonjakan pasien Covid-19, termasuk menambah tempat tidur.
"Memang pasien cenderung menurun di beberapa rumah sakit swasta," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) ARSSI Iing Ichsan Hanafi saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema Update RS Darurat Covid-19: Tren Pascalibur Panjang, Senin (2/11).
Ia menganalisa penyebab penurunan pasien Covid-19 bisa terjadi akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan di daerah-daerah. Atau bisa juga karena pengetahuan masyarakat yang semakin baik menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga diri agar terhindar dari Covid-19.
Ia berharap kasus Covid-19 bisa tetap melandai dan tidak meningkat ke depannya. Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan antisipasi jika terjadi lonjakan pasien. "Mulai dari menyiapkan manajemen penunjang seperti fasilitas tempat tidur, kamar. Kemudian kami juga sudah menyediakan obat-obatan," katanya.
Bahkan, dia melanjutkan, tenaga kesehatan juga telah disiapkan. Di kesempatan yang sama, Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan, hunian di Wisma Atlet yang tower 4 dan 5 sebagai flat isolasi mandiri, kemudian tower 6 dan 7 sebagai tempat perawatan yang ringan dan sedang pasien Covid-19 menurun dalam kurun waktu sebulan terakhir.
"Keterisian pasien di tower 4 dan 5 saat akhir September kemarin bisa diatas 80 persen, bahkan Tower 6 dan 7 juga sama. Kemudian keterisian di tower 6 dan 7 saat ini turun jadi 36,3 persen, sementara tower 4 dan 5 berkurang jadi 23,4 persen," katanya.
Pihaknya menganalisa ada berbagai faktor yang menyebabkan keterisian pasien di RSD Wisma Atlet menurun. Pertama memang pertambahan pasien yang menurun dibandingkan sebelumnya. Kemudian pasien yang keluar lebih banyak yang berdampak pada angka kesembuhan yang meningkat.
Ia juga bersyukur penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta ikut menurunkan kasus Covid-19. Ia pun melihat adanya kesadaran masyarakat menerapkan disiplin protokol kesehatan yang lebih meningkat.