Selasa 03 Nov 2020 06:37 WIB

Edhy Dukung Pengembangan Kelautan dan Perikanan di Aceh

KKP fokus di bidang budidaya, khususnya komoditas udang dan bidang perikanan tangkap.

Rep: M. Nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Babinsa TNI mengumpulkan udang Vaname kualitas ekspor saat dilakukan panen serentak 87 tambak rumahan binaan TNI di Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (18/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor udang nasional naik 250 persen dengan volume udang olahan sebanyak 363,067 ton dan produksi udang bahan baku ekspor sebanyak 578,579 ton dalam kurun waktu 2020-2024. ANTARA FOTO/Rahmad/hp.
Foto: RAHMAD/ANTARA FOTO
Babinsa TNI mengumpulkan udang Vaname kualitas ekspor saat dilakukan panen serentak 87 tambak rumahan binaan TNI di Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (18/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor udang nasional naik 250 persen dengan volume udang olahan sebanyak 363,067 ton dan produksi udang bahan baku ekspor sebanyak 578,579 ton dalam kurun waktu 2020-2024. ANTARA FOTO/Rahmad/hp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo merestui rencana pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Nagan Raya. 

Edhy menginstruksikan jajaran eselon satu Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencatat kebutuhan yang diajukan oleh masing-masing daerah tersebut. Hal ini disampaikan Edhy saat beraudiensi dengan Bupati Aceh Barat, Bupati Nagan Raya dan perwakilan Kabupaten Aceh Barat Daya di Jakarta. "Nanti kita intervensi, tolong didata berapa masyarakat yang kita libatkan di situ," ucap Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Senin (2/11).

Edhy menilai, Provinsi Aceh memiliki potensi laut yang luar biasa. Letak geografis yang berada di dekat negara tetangga, juga memungkinkan komoditas kelautan dan perikanan untuk langsung ekspor dari bumi Serambi Mekah. Oleh karena itu, Edhy menegaskan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan fokus di bidang budidaya, khususnya komoditas udang dan bidang perikanan tangkap. "Potensi laut luar biasa, potensi ekspor juga kalau bisa langsung bawa dari Aceh. Nanti kita perkuat, cold storage jadi prioritas tambak jadi prioritas," kata Edhy. 

Bupati Nagan Raya, M Jamin Idham menyebut panjang pantai wilayahnya mencapai 74 kilometer, 12 kilometer di antaranya berpotensi untuk dijadikan tambak udang. Selain itu, di daerah tersebut juga terdapat dua pangkalan pendaratan ikan (PPI) serta adanya persoalan tersumbatnya muara yang menyulitkan nelayan."Muara itu kesumbat, perlu tanggul," kata Jamin.

Di tempat yang sama, Bupati Aceh Barat Ramli MS mengajukan sejumlah usulan pembangunan di daerahnya di antaranya cold storage berkapasitas 200 ton. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan agar suplai ikan di pasaran bisa terjaga, baik dari kualitas maupun harga ikannya lebih stabil."Kemudian pembangunan pabrik es 100 ton dengan sasaran pembangunannya adalah dapat meningkatkan harga jual ikan," ucap Ramli.

Tak hanya itu, Ramli juga mengajukan pembangunan pasar ikan higienis guna meningkatkan konsumsi ikan masyarakat, penyediaan tempat jual beli yang nyaman, bersih, memenuhi standar sanitasi, dan higienis. Termasuk juga pembangunan sentra kuliner untuk menampung dan memasarkan produk-produk dari hasil kelautan dan perikanan serta terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Berikutnya pemberdayaan kampung nelayan maju untuk mewujudkan peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat nelayan di Kabupaten Aceh Barat. Terakhir, Ramli meminta bantuan excavator untuk percepatan pembangunan usaha budidaya melalui peningkatan infrastruktur kolam dan tambak budidaya serta jaringan irigasi yang memadai. "Kami juga ada pembangunan tambak intensif di 3 Kecamatan Pesisir," kata Ramli menambahkan. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement