REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan, korban meninggal serangan teror di Wina, Austria bertambah menjadi empat. Mereka yakni dua pria dan dua wanita. Satu penyerang dilaporkan tewas.
Sebelumnya polisi mengumumkan ada tiga yang meninggal yakni dua korban, dan satu penyerang tewas.
Nehammer mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan tersangka yang terbunuh berafiliasi dengan kelompok ISIS. Polisi juga menggeledah apartemennya dan tempat lainnya. "Kami mengalami serangan tadi malam oleh setidaknya satu teroris Islam," kata Nehammer kepada wartawan. Dia menolak untuk menjelaskan, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung.
Seperti dilansir CNN, polisi di Wina tetap dalam alarm kewaspadaan tinggi dan memburu setidaknya satu tersangka lain setelah beberapa pria bersenjata dengan senjata otomatis melepaskan tembakan di jantung ibu kota Austria Senin malam. Orang-orang bersenjata menembaki orang-orang yang tengah menikmati malam terakhir di kafe dan restoran sebelum pembatasan wilayah untuk memerangi Covid-19.
"Kami adalah korban serangan teror keji di ibu kota federal yang masih berlangsung,\" ujar Kanselir Austria Sebastian Kurz beberapa jam setelah tembakan meletus.
Motif serangan masih sedang diselidiki. Namun ia mengatakan kemungkinan serangan itu adalah terkait serangan anti-Semit, mengingat bahwa penembakan dimulai di luar sinagoga utama Wina.
Menurut Nehammer, tentara telah diminta untuk menjaga lokasi-lokasi penting di kota itu. Ratusan polisi bersenjata lengkap dilaporkan mencari orang-orang bersenjata.
Dia mendesak orang-orang di Wina untuk tinggal di dalam rumah dan menghindari pusat kota dan mendorong para orang tua untuk tidak menyekolahkan anak mereka pada Selasa.
Wali Kota Wina Michael Ludwig mengatakan 15 orang terluka dirawat di rumah sakit, tujuh dengan luka serius. Oskar Deutsch, kepala komunitas Yahudi di Wina, mengatakan tidak jelas apakah sinagoga utama telah menjadi sasaran.