REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin rumah sakit paling awal dalam Islam adalah apotek keliling oleh tentara Islam, yang berasal dari zaman Nabi, sebuah tradisi yang berlangsung selama berabad-abad kejayaan Islam. Tetapi rumah sakit terorganisir pertama dibangun di Kairo antara 872 dan 874 Masehi.
Rumah Sakit pertama adalah Ahmad ibnu Tulun yang merawat dan memberikan obat kepada semua pasien secara gratis. Dengan dua pemandian, satu untuk pria dan satu untuk wanita, perpustakaan, dan bagian psikiatri, itu adalah institusi yang cukup maju.
Pasien dapat menitipkan pakaian dan barang berharga mereka kepada otoritas rumah sakit untuk diamankan sebelum mengenakan pakaian bangsal khusus dan ditempatkan di tempat tidur mereka.
Selain rumah sakit pertama tersebut, ada juga rumah sakit penting lainnya termasuk Rumah Sakit Baghdadi yang besar. Rumah sakit tersebut dibangun pada 982 dengan staf 24 dokter. Damaskus abad ke-12 memiliki rumah sakit yang lebih besar, yaitu Rumah Sakit Nuri.
Di sini pasien mendapatkan instruksi medis dan ahli obat, tukang cukur, dan ahli ortopedi, serta ahli mata dan dokter, menurut manual yang disusun pada abad ke-13. RS itu diperiksa oleh pengawas pasar berdasarkan beberapa teks yang ditetapkan.
Rumah sakit ini menangani penyakit lain, bukan hanya tubuh. Sebuah rumah sakit Baghdad abad kesembilan, tempat sarjana medis Al-Razi bekerja, memiliki bangsal khusus untuk orang sakit jiwa. Dari institusi awal ini, rumah sakit tersebar di seluruh dunia Muslim, mencapai Andalusia di Spanyol, Sisilia, dan Afrika Utara.
https://muslimheritage.com/hospital-development/